Kalah Bikin Penasaran, Menang Tetap Merasa Kurang

"Buka akses BPJS di mana mereka bisa mendapat pelayanan konseling di puskesmas atau di rumah sakit-rumah sakit rujukan ... atau mungkin ada nomor hotline layanan konseling nasional yang bisa dihubungi ... karena asuransi [swasta] belum meng-cover biaya konseling."
"Saya juga belum melihat lembaga bentukan negara yang dibuat untuk menangani adiksi selain narkoba," tambah Ika.
"Kalau sudah tersedia layanan konseling, ada bantuan, ada keluarga dan orang-orang terdekat yang membantu, tapi mereka tidak mau mengakses dan merasa mereka baik-baik saja tapi merugikan orang lain, di situlah dia juga menjadi pelaku."
Saat akhirnya berhenti berjudi
Setelah sekitar 2,5 tahun terjerat judi online, Anton akhirnya memilih berhenti dari kebiasaannya.
"Karena saya sudah tidak punya apa-apa, banyak utang, menyusahkan diri sendiri yang imbasnya ke keluarga, dan kerja juga jadi malas tidak fokus, sangat dirugikan," kata Anton.
Karena kebiasaan berjudinya berasal dari teman-teman di kantornya, yang pertama kali ia lakukan adalah keluar dari kerjanya untuk memutus rantai judi online yang menjeratnya.
"Saya waktu itu resign karena ingin menghindari lingkungan pertemanan, resign-nya juga baik-baik, tidak meninggalkan kecacatan nama baik."
Tapi jalannya untuk berhenti tidaklah mulus, ia mengaku masih kecanduan di tempat kerja barunya.
Kami berbicara dengan mantan pemain judi online untuk menyelami seluk-beluk judi online, termasuk apa yang membuat ingin bisa berhenti
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Seluruh PMI di Kamboja Ilegal, Banyak Terjebak Judi Online & Penipuan