Kalah Dari Chelsea, Perasaan Drogba Campur Aduk
jpnn.com - LONDON -- Didier Drogba mendapat sambutan hangat dari fans Chelsea saat Galatasaray yang kini dibelanya datang ke Stamford Bridge dalam laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions Eropa, Rabu (19/3) dini hari WIB.
Di akhir laga Drogba dan kawan-kawan harus menyerah 2-0 dari tim yang pernah membesarkan namanya. Inilah yang membuat perasaan pemain tim nasional Pantai Gading tersebut campur aduk. Antara haru dengan sambutan yang diterima dan kecewa atas kekalahan yang didapat.
"(Sambutan itu) menunjukkan bahwa anda menerima suatu hal dari sebuah klub. Itu sangat bagus, rasanya luar bisa tapi pada akhirnya hasil membuat saya sedikit sedih karena kami keluar dari kompetisi ini," ujar Drogba seperti dikutip UEFA.Com Rabu (19/3)
"Tapi tim kami masih muda dan kami masih belajar dan saya harap kami kembali ke babak ini lagi," sambungnya.
Sementara itu kesan lainnya datang dari pemain bertahan Galatasary, Aurélien Chedjou. Ia, justru kagum dengan penampilan para pemain senior The Blues, Chelsea yang seperti tidak kehabisan tenaga dalam membangun serangan.
"Mereka punya kualitas dalam menyerang dan individu yang hebat. Frank Lampard sudah 35 tahun dan terus berlari seperti dia masih 18 (tahun). Sangat mengesankan," ujar Chedjou.
"Samuel Eto'o bermain dengan otaknya saat ini. Dia cerdas dan selalu tampak di posisi yang tepat. Pengalamannya sangat penting. Dia sangat professional dia tidak padam oleh usia," imbuhnya. (zul/jpnn)
LONDON -- Didier Drogba mendapat sambutan hangat dari fans Chelsea saat Galatasaray yang kini dibelanya datang ke Stamford Bridge dalam laga leg
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Man City Vs Everton: Haaland Gagal Penalti, Penonton Kecewa
- Piala AFF 2024: Pelatih Thailand tak Ingin Seperti Timnas Indonesia
- MotoGP 2025, Tim Aprilia Diperkuat Direktur Teknis Baru
- Persis Solo vs Persib: Bojan Hodak Buka Peluang Memainkan Robi Darwis dan Kakang
- Liga Inggris: Arne Slot Mewaspadai Leicester City Era Ruud van Nistelrooy
- Skuad Persib Terkejut Kehilangan Dokter Menjelang Kontra Persis Solo