Kalah-Menang Konvoi Motor Keliling Kota
Jumat, 11 Juli 2014 – 06:43 WIB
Perayaan dengan arak-arakan kendaraan terbesar, ungkap Ferry, terjadi ketika Belanda menang atas Meksiko di babak 16 besar. Belanda yang sempat tertinggal 0-1 akhirnya bisa membalik keadaan dan menang 2-1 lewat gol Wesley Sneijder dan penalti Klaas Jan Huntelar. Warga Ambon pun tumpah ruah menggeber kendaraan mereka sambil membunyikan klakson keras-keras.
Seingat Ferry, ribuan orang tumplek blek di jalan-jalan utama Kota Ambon. Rutenya mulai Jalan Diponegoro, Jalan A.M. Sangaji, Tugu Trikora, Jalan Sam Ratulangi, sampai Lapangan Merdika. Daerah di pinggiran kota juga tidak kalah meriah. Misalnya, di kawasan Passo dan Tulehu.
Nobar Kamis dini hari kemarin juga sangat ramai. Ribuan anak muda sudah bersiap merayakan kemenangan tim favorit masing-masing. Bukan hanya pendukung timnas Belanda, para suporter tim Tango Argentina juga tidak kalah banyak. Karena itu, sejak sore aparat kepolisian berjaga-jaga di sejumlah titik keramaian untuk mengantisipasi segala kemungkinan.
Namun, lantaran pagi itu Belanda kalah, konvoi pendukung timnas Oranje tidak seberapa banyak. Apalagi pertandingan tersebut berlangsung hingga matahari terbit. Meski begitu, tetap saja ada yang merayakan kekalahan Belanda dan kemenangan Argentina. Seorang di antaranya adalah Martin Sapulete.
Kekalahan timnas Belanda dalam adu penalti melawan Argentina di semifinal Piala Dunia Brasil, Kamis dini hari(10/7), tidak menyurutkan dukungan warga
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara