Kalah-Menang Konvoi Motor Keliling Kota
Jumat, 11 Juli 2014 – 06:43 WIB

Suasana acara nobar pertandingan antara timnas Belanda melawan Argentina di sebuah kafe di Ambon, Kamis dini hari. Foto: DIAR CANDRA/JAWA POS/JPNN.com
Sayangnya, meski punya fanatisme tinggi untuk sepak bola dunia, Ambon tidak memiliki klub besar yang muncul dalam peta sepak bola profesional Indonesia. Menurut Wenas, PS Ambon yang punya banyak pemain bertalenta sering salah urus. Terutama dalam bidang manajemen.
Akhirnya, pemain-pemain berdarah Ambon lebih terkenal sebagai pemain klub kota lain. Wenas menyebut Ferrel Raymond Hattu yang besar bersama Persebaya Surabaya. Juga, Ronny Pattinasarany yang ngetop ketika membela Warna Agung Jakarta.
"Sebetulnya fanatisme itu kalau dikelola baik-baik hasilnya luar biasa. Terbaru, masyarakat Ambon sedang demam film soal bola, Cahaya dari Timur: Beta Maluku. Di warung kopi atau di mana pun semua bicara soal film itu," ungkap Wenas. (*/c5/ari)
Kekalahan timnas Belanda dalam adu penalti melawan Argentina di semifinal Piala Dunia Brasil, Kamis dini hari(10/7), tidak menyurutkan dukungan warga
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu