Kalah-Menang, Prabowo dan Jokowi Komitmen Tidak Bikin Rusuh

Selain itu, peserta pemilu tidak diperkenankan menggunakan modus menuding adanya kecurangan dan memprotes saat telah ada hasil pemilu. Dia mengatakan, kalau memang ada kecurangan, saat itu juga dilaporkan. ’’Jangan memperkeruh suasana dengan menggunakan modus adanya kecurangan,’’ tuturnya.
Di pihak para capres, komitmen untuk menjaga pesta demokrasi lima tahunan tetap berjalan sesuai dengan relnya masih sama-sama ditegaskan hingga kemarin. Capres nomor urut satu Prabowo Subianto, misalnya. Setelah bertemu dengan Presiden SBY di kediaman Cikeas, Bogor, Jumat malam (4/7), mantan Pangkostrad itu kembali menyatakan bahwa kepentingan bangsa dan negara akan dikedepankan.
“Kami ingin akhiri kampanye dengan kesejukan, penuh persaudaraan, persahabatan. Kami berkampanye dan bersaing keras dalam bingkai kebaikan bangsa Indonesia,” kata Prabowo sehari sebelum penutupan masa kampanye 5 Juli.
Dia menambahkan, seandainya bukan pihaknya yang diberi mandat memimpin negeri, keputusan itu akan tetap dihormati. ’’Kami akan menghormati keputusan rakyat Indonesia. Kami akan mendukung agar presiden itu berhasil untuk rakyat Indonesia,’’ kata Prabowo lagi.
Komitmen sama juga disampaikan capres nomor urut dua Joko Widodo (Jokowi). Di sela kehadirannya dalam kampanye terakhir di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta Sabtu (5/7), dia menegaskan keyakinannya bahwa para pendukungnya tidak akan bikin rusuh, apa pun hasil pilpres nanti. “Dari kami nggak pernah, dari kami sabar-sabar saja, nggak ada masalah,’’ kata Jokowi.
Menurut gubernur DKI Jakarta nonaktif itu, kubunya yang selama ini sering menjadi korban fitnah tidak berusaha melawan dengan kekerasan. ’’Dibilang presiden boneka diam saja, difitnah di Obor Rakyat diam, SARA juga diem. Tapi, jangan dipikir kami penakut,’’ tegas Jokowi.(idr/dyn/nor/byu/ken/c4/kim)
JAKARTA – Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menjadikan pemilu presiden (pilpres) satu putaran membuat kedua pasangan capres-cawapres tidak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Luncurkan Matapedia, JEC Hadirkan Ensiklopedia Digital Kesehatan Mata Pertama di Indonesia
- Gus Imin Berhalalbihalal dengan Kiai Azaim dan Nyai Ju di Sukorejo
- Honorer TMS Seleksi Administrasi PPPK Bakal Diberhentikan? Kepala BKN Beri Penjelasan
- Ganjar Pranowo Tanggapi Usulan Solo Jadi Daerah Istimewa
- Diskusi 70 Tahun KAA, BPIP: Dasasila Bandung jadi Warisan Indonesia di Politik Dunia
- Gelar Webinar Peringati Hari Kartini, Perak Indonesia Dorong Ketahanan Perempuan di Era Digital