Kalah Praperadilan Lawan Bupati, KPK Belum Lempar Handuk

jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak tinggal diam setelah tumbang di tangan Bupati Sabu Raijua (NTT), Marthen Dira Tome, dalam sidang praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (18/5).
Meski hakim tunggal praperadilan PN Jaksel Nursyam menganggap penetapan tersangka terhadap Marthen Dira Tome dalam dugaan korupsi dana pendidikan luar sekolah (PLS) tidak sah, KPK punya cara lain untuk menjerat sang bupati.
Salah satunya ialah dengan membuat surat perintah penyidikan baru. "Akan dikaji seperti itu (membuat sprindik baru)," ujar Pelaksana Harian Kepala Biro Humas KPK Yuyuk Andriati Iskak, Rabu (18/5) menanggapi kekalahan KPK.
Yang pasti, saat ini KPK menghormati putusan yang sudah dibacakan hakim. Keputusan itu akan ditelaah dan dievaluasi oleh biro hukum KPK. "Nanti dikonsultasikan dengan pimpinan untuk langkah selanjutnya," kata dia.
KPK pun mengaku akan lebih berhati-hati lagi dalam mengambil alih kasus dari penegak hukum lain seperti kejaksaan. "Kasus ini hasil koordinasi dan supervisi. Kami akui harus ada aevaluasi ketika ada ambil alih kasus harus lebih cermat lagi," katanya.
Seperti diketahui, PN Jaksel meminta KPK mencabut sprindik penetapan tersangka 30 Oktober 2014 terhadap Marthen. Sebab, hakim menilai penetapan tersangka tidak sah dan melanggar pasal 8 Undang-undang KPK.
Hakim juga menilai pengambilalihan kasus ini dari Kejati Nusa Tenggara Timur oleh KPK tidak dilakukan serentak dengan tersangka. Padahal sesuai ketentuan pasal 11 UU KPK pengambilan kasus harus disertai dengan tersangka. Kejati NTT saat memproses kasus ini belum menetapkan tersangka karena kurang alat bukti. (boy/jpnn)
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak tinggal diam setelah tumbang di tangan Bupati Sabu Raijua (NTT), Marthen Dira Tome, dalam sidang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Hak Buruh Sritex Terabaikan, Arief Poyuono Ingatkan Prabowo Jangan Seperti Jokowi
- 444 Ribu Lebih Tiket Kereta Api Mudik Lebaran 2025 Ludes Terjual, KAI Berpesan Begini
- Film tentang SU 1 Maret, Meninggikan Soeharto, Menghilangkan Peran Sultan HB IX
- Kasus Pembunuhan Kesya, Wakil Ketua MPR RI Terima Keluarga Korban & Tindaklanjuti ke Pimpinan TNI AL
- ASN Pemkab Karawang Masuk Kerja Lebih Siang Selama Ramadan
- Seorang Wisatawan asal Bogor Hilang Terseret Ombak di Pantai Carita