Kalah Takut
Oleh: Dahlan Iskan
Bandara baru. Stasiun kereta cepat baru.
Stasiunnya, dengan bandaranya, sama-sama istimewa. Kini tidak hanya Tiongkok yang hebat di bidang ini.
Saya dapat gerbong 13. Paling belakang. Posisi tempat duduk kami di tengah. Berhadap-hadapan dengan penumpang lain. Ada meja di antaranya.
Hanya jendelanya berbeda. Khususnya yang duduk di dekat jendela. Dua wanita. Dari Indonesia. Rupanya ibu dan anaknyi.
Saya amati interior gerbong ini: bintang empat –Whoosh adalah bintang lima. Ketika masih baru.
Saya amati layar komputer di depan itu: kecepatan maksimumnya 300 km/jam –Whoosh 350 km/jam.
Sepanjang perjalanan dari bandara Jeddah ke Madinah hanya berhenti satu kali: di kawasan ekonomi khusus Jeddah.
Di stasiun inilah rel kereta cepat yang dari Makkah ke Madinah bertemu. Juga yang dari stasiun Sulaimaniyah di pusat kota Jeddah.