Kalah Teknologi, Produksi Susu Sapi Australia Hanya Setengah dari Israel

Salah satu potongan teknologi itu adalah alat pengukur langkah sederhana (pedometer), yang biasa dipakai orang-orang agar tetap bugar.
Pada sapi perah, alat itu bisa menunjukkan kapan mereka siap untuk kawin.
"Detektor berahi pertama didasarkan pada pedometri. Sapi yang sedang berahi menunjukkan aktivitas yang lebih tinggi. Sebelum ia siap untuk kawin, ia menjadi lebih aktif. Jadi peternak bisa tahu kapan ia bernafsu, dan bisa diperah," jelas Dr Efraim Maltz, ilmuwan ternama dalam industri susu Israel.
Dr Efraim mengatakan, teknologi terbaru mampu mengukur komposisi susu bahkan sebelum sapi meninggalkan kadang pemerahan.
"Alat itu mengukur secara online setiap sapi, lemak, protein dan laktosa sebagai pengukuran atas kualitas susu," sebutnya.
Sebuah kritik atas produksi susu sejumlah itu adalah apa yang dilakukan terhadap kesejahteraan hewan tersebut.
"Pada umumnya sapi Israel adalah makhluk yang bahagia. Sapi bahagia, peternak senang," utara Dr Efraim.
Tapi teknologi itu juga memakai pengukuran yang objektif.
Bagaimana bisa sebuah negara yang cuacanya panas dan kering seperti Israel bisa memiliki sapi perah paling produktif di dunia?. Apa rahasianya?.Rata-rata
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia