Kalah Teknologi, Produksi Susu Sapi Australia Hanya Setengah dari Israel
"Tentu saja, beberapa sensor, mendeteksi sapi saat ia berbaring, jarak yang ia tempuh, dan kami memiliki sensor yang sangat baik di tempat pemerahan, yang mengukur interaksi dengan peternak," sambung sang ilmuwan.
Sapi berenergi tinggi siap kawin
Untuk mencapai 12.000 liter susu per tahun, - dua kali lipat rata-rata Australia untuk setiap sapi –dibutuhkan fase berkembang biak di waktu yang tepat.
Dr Efraim mengatakan, hal itu juga bisa diukur, karena ketika sapi berkembang biak, ia kehilangan energi, memasuki ‘keseimbangan energi negatif’.
"Setelah sapi beranak, ia kehilangan tenaga dan bagian yang lebih besar dari susunya dihasilkan dari bagian belakang tubuhnya, ia berada dalam keseimbangan energi negatif," jelasnya.
Ia menambahkan, "Begitu ia semakin mendekati kondisi puncak untuk reproduksi, dan berat tubuhnya meningkat, ia memiliki kesempatan lebih besar untuk hamil."
Israel, seperti Australia, cuacanya panas hampir sepanjang tahun, tapi keluarga peternak Israel menjaga sapi mereka agar tetap dingin.
"Selama musim panas, sapai-sapi itu tak terkena radiasi matahari langsung. Kami memaksa mendinginkan sapi sebelum susunya diperah. Entah bagaimana, tapi hal ini melepas stress akan panas, dan produksi susu dapat dipertahankan selama musim panas," ungkap Dr Efraim.
Bagaimana bisa sebuah negara yang cuacanya panas dan kering seperti Israel bisa memiliki sapi perah paling produktif di dunia?. Apa rahasianya?.Rata-rata
- Komunitas Lebanon di Australia Merasa Marah dan Sedih Atas Serangan Israel di Tanah Kelahirannya
- Angka Rabies di Bali Masih Tertinggi di Indonesia Meski Vaksinasi Sudah Dilakukan
- Dunia Hari Ini: Lebanon Mengatakan AS Jadi Kunci dalam Perang dengan Israel
- Dunia Hari Ini: Serangan Udara Israel Menewaskan Hampir 500 Jiwa
- Dunia Hari Ini: Sri Lanka Punya Presiden Baru
- Dunia Hari Ini: Pemimpin Hizbullah Sebut Serangan Israel 'Deklarasi Perang'