Kalahkan Anies di PTUN soal UMP, Pengusaha Justru Tidak Mau Berpolemik, Ini Alasannya
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pimpinan Provinsi Apindo DKI Jakarta Nurjaman mengaku tidak ingin berpolemik dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait putusan PTUN yang membatalkan kenaikan upah minimum provinsi (UMP) 2022.
Seperti diketahui, PTUN membatalkan Keputusan Gubernur (Kepgub) Anies Baswedan soal kenaikan UMP 2022.
Artinya, UMP DKI Jakarta 2022 tidak jadi naik 5,1 persen atau Rp 225.667 ke Rp 4.641.854.
“Harapan kami, apakah duduk bersama pemerintah lagi untuk menyikapi ini supaya polemik tidak berkepanjangan. Kan seolah-olah terpolarisasi antara Apindo dengan pemerintah, tidak begitu,” kata Nurjaman, Rabu (13/7).
Menurut dia, Apindo mendaftarkan gugatan kenaikan UMP DKI Jakarta 2022 sebesar 5,1 persen adalah hanya untuk mencari kepastian hukum.
Terlebih, Kementerian Ketenagakerjaan hanya menaikkan UMP sebesar 0,85 persen.
“Untuk mencari kepastian hukum kepada regulasi yang ada. Jadi, dengan putusan majelis seperti ini masih ada ruang gerak dibicarakan kembali. Toh kiamat belum hari esok,” terangnya.
Nurjaman menambahkan putusan PTUN ini sebenarnya tidak terlalu berdampak besar karena banyak perusahaan yang juga memberikan gaji di atas ketetapan UMP.
Nurjaman mengaku tak ingin berpolemik dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait putusan PTUN yang membatalkan kenaikan UMP 2022.
- Terbitkan 2 Izin NPPBKC, Bea Cukai Jember Tegaskan Legal Itu Mudah dan Nyaman
- Menko Airlangga Beberkan Upaya Pemerintah Menjaga Sektor Industri Dalam Negeri
- Survei: Pemilih Prabowo Subianto dan Anies Baswedan akan Pilih Ridwan Kamil-Suswono
- Tom Lembong Ditangkap, Anies: Dia Orang yang Lurus, Tak Neko-Neko
- Anies Sebut Tom Lembong Sahabat dan Ingatkan Negara Bukan Berdasarkan Kekuasaan
- Tom Lembong Ditangkap Kejagung, Anies Baswedan Terkejut & Bakal Lakukan Ini