Kalahkan Jumlah Ikan, Sampah Plastik Diprediksi Penuhi Lautan di Tahun 2050
Sebuah laporan di hari pembukaan Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss, memperingatkan, sampah plastik akan berjumlah lebih banyak ketimbang ikan di lautan pada tahun 2050, kecuali warga dunia mengambil langkah drastis untuk mendaur ulang material ini.
Menurut penelitian yang dilakukan Yayasan Ellen MacArthur, sebanyak 95% dari kemasan plastik, yang bernilai 116-174 miliar dolar (atau setara Rp 1,16-1,74 biliun) setahun, hilang dalam perekonomian setelah penggunaan tunggal.
Yayasan ini mempromosikan daur ulang dan dipimpin oleh pelayar solo perempuan pemecah rekor, Dame Ellen MacArthur.
Penelitian ini mengusulkan adanya persiapan sistem baru untuk memangkas bocornya plastik ke alam dan untuk mencari alternatif minyak mentah dan gas alam sebagai bahan baku produksi plastik.
Menurut analisis ‘Project Mainstream’, sebanyak 32% dari produksi tahunan plastik hilang akibat "kebocoran" ini, sebagian besar hanyut ke laut, dan 40% masuk ke TPA serta masing-masing 14% dikumpulkan untuk didaur ulang atau dibakar untuk menghasilkan energi .
Tingkat kebocoran ke laut setidaknya mencapai 8 juta ton, setara dengan satu truk sampah-penuh setiap menitnya, dan penelitian ini memperkirakan bahwa ada lebih dari 150 juta ton sampah di laut sekarang ini.
"Jika tak ada tindakan yang diambil, ini diperkirakan meningkat menjadi dua truk penuh per menit pada tahun 2030, dan empat truk per menit pada tahun 2050," sebut laporan itu.
Laporan ini juga mengungkap, "Dalam skenario normal, laut diperkirakan mengandung satu ton plastik untuk setiap tiga ton ikan pada tahun 2025, dan pada tahun 2050, aka nada lebih banyak plastik ketimbang ikan.”
Sebuah laporan di hari pembukaan Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss, memperingatkan, sampah plastik akan berjumlah lebih banyak ketimbang
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata