Kalangan Pendidikan di Australia Khawatir Dengan Kerusuhan Pemilu Indonesia
"Sebagian besar orangtua murid belum pernah ke Indonesia," kata guru yang sudah mengajar tiga tahun di sekolah tersebut.
"Jadi kalau di media lihat orang bakar mobil dan tembak-tembakan pasti takut. Sedangkan kita sebagai orang Indonesia pasti tahu kalau tetap ada daerah yang aman."
Photo: Silvy Wantania mengajar bahasa Indonesia di salah satu sekolah di Victoria (Supplied)
Menurut Silvy, konflik ini turut mempengaruhi jumlah siswa yang berminat untuk belajar Bahasa Indonesia.
"Kalau sampai isu ini terus bertambah, tidak hanya trip ini yang akan terpengaruh, tapi seluruhnya, karena ini pun jumlah siswa yang belajar Bahasa Indonesia menurun lagi."
Kekhawatiran itu tidak hanya dirasakan di sekolah menengah.
Universitas Tasmania juga akan menyelenggarakan program studi lapangan di bidang lingkungan dan konservasi budaya tanggal 28 Juni sampai 12 Juli 2019.
Program ini yang melibatkan 14 mahasiswa tersebut akan melakukan kunjungan ke Jakarta, Bali dan Sumatera.
- Dunia Hari Ini: Harvey Moeis Divonis Enam Setengah Tahun Penjara
- Australia Membutuhkan Pekerja Lepasan yang Cukup Banyak Menjelang Akhir Tahun
- Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan Masih Ancam negara Bagian Victoria di Australia
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing