Kalapas Beberkan Kronologi Meninggalnya 2 Napi di Lapas Serang

"Mulai dari pejabat struktural hingga tamping kami berikan ketegasan terkait deteksi dini dan memaksimalkan kontrol lingkungan," katanya.
Menurut Nurcahyo, saat ini, pihak Kantor Wilayah Kemenkumham Banten tengah melakukan pemeriksaan lebih detail terkait peristiwa tersebut.
"Apabila dari hasil pemeriksaan tersebut terbukti adanya pelanggaran SOP oleh petugas lapas maka akan diambil langkah tegas sesuai dengan ketentuan yang berlaku," tegasnya.
Sementara dokter Lapas Kelas IIA Serang, Singgih Nur Priyayno mengatakan, cairan sanitizer yang diminum para narapidana tersebut memang didapat klinik lapas.
Menurut Singgih, kala itu ada tahanan pendamping (tamping) yang meminta handsanitizer dengan alasan untuk membersihkan luka salah satu narapidana.
"Handsanitizer tersebut memang digunakan untuk mengobati luka, namun sisanya ternyata malah dicampur dengan minuman bersoda dan diminum beberapa orang WBP dan menyebabkan korban jiwa," imbuh Singgih.
Singgih menuturkan, kala itu dirinya bersama petugas lapas secepat mungkin langsung merujuk dua narapidana itu ke rumah sakit.
"Namun sayang ada dua orang warga binaan yang tidak tertolong," ujarnya.
Kalapas Serang Fajar Nurcahyo buka suara terkait meninggalnya dua narapidana lembaga permasyarakatan (Lapas) Kelas II A Serang, Banten
- PIK2 Pengin Garap Kepariwisataan di Serang, Wali Kota Jamin Tak Ada Hambatan
- 50 Napi Kabur dari Lapas Kutacane, 13 Sudah Ditangkap, 37 Masih Dicari
- 17 Remaja di Serang Terjaring Polisi Menjelang Sahur, Ini Kasusnya
- Lokataru Sebut Putusan MK Menunjukkan Mendes Yandri Lakukan Intervensi Politik
- Mahasiswi di Pekanbaru Ditangkap Saat Menyelundupkan Sabu-Sabu ke Lapas
- TKW Asal Serang Ini Bisa Pulang ke Tanah Air Berkat Bantuan Anggota DPR Fraksi PDIP