Kalapas Diduga Peras Napi Korea
Jumat, 12 Oktober 2012 – 10:30 WIB
"Tanggal 6 Januari 2012 saya kasih dia (Aswar, red) uang Rp 5 juta, terus Rp 5 juta lagi pada tanggal 26 Januari dan tanggal 6 Ferbuari kasih lagi Rp 10 juta dan ponsel blackberry itu saya kasih tanggal 17 Februari," beber Lucas.
Baca Juga:
Lucas mengaku, walau sudah memberikan uang dan ponsel, namun hingga saat ini pengajuan asimilasi dan PB belum juga terealiasi. "Saya tahu kalau asimilasi dan PB juga diberikan kepada napi asing seperti saya. Kalau memang tak dikabulkan, tolong dijelaskan secara tertulis. Jangan diam-diam saja. Apalagi saya dengar sedikit lagi dia sudah mau pindah," beber Lucas.
Lucas mengaku, saat di Surabaya, ia dijerat Pasal 159 Undang-undang Mineral dan Batubara (Minerba) dan dalam sidang di pengadilan, ia divonis dua tahun penjara plus tiga bulan subsider atau membayar denda Rp 500 juta dan ditahan di Rutan Medaeng Surabaya.
Selanjutnya, pada tanggal 6 Januari 2012 dilakukan sidang untuk asimilasi PB dan tanggal 28 Februari 2012, usulan PB dikirimkan ke Dirjen Pemasyarakatan oleh Kakanwil Hukum dan HAM NTT.
KUPANG, TIMEX - Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Kupang, Azwar, diduga telah melakukan pemerasan terhadap seorang narapidana (napi)
BERITA TERKAIT
- Tragis! Ibu dan Anak di Surabaya Tewas Gegara Warisan, Kejadiannya Mengerikan
- Video Narapidana di OI Diduga Berpesta Narkoba di Sel Viral, Ini Kata Kadivpas
- Bea Cukai dan Polri Gagalkan Penyelundupan Narkotika di Bengkalis
- Bea Cukai Musnahkan BKC Ilegal Senilai Rp 52,1 Miliar di Tangerang
- Tim Rimau Polsek Tanjung Batu Tangkap Pencuri Kabel Underground
- Pelaku Curanmor yang Menembak Satpam dan Polisi Akhirnya Didor, Tewas