Kalau Aklamasi, Golkar Selesai!
jpnn.com - JAKARTA - Pemilihan Ketua Umum Partai Golkar di Musyawarah Nasional yang rencananya digeber April nanti, harus menggunakan sistem voting terbuka. Sebab, kalau sampai pemilihan dilakukan dengan aklamasi, potensi terjadinya politik uang sangat besar.
Pengamat politik Emrus Sihombing mengatakan, voting dan aklamasi memang demokratis. Menurut dia, kalau aklamasi nuansa politik uang akan kencang. Pemilih hak suara akan mudah dikendalikan. “Kalau aklamasi, selesailah Golkar. Lobi, politik belakang panggung mudah masuk,” kata Emrus saat dikusi bertajuk “Re-Branding Partai Golkar”, di Jakarta, Minggu (28/2).
Karenanya, harus diperjuangkan agar pemilihan dilakukan dengan voting tertutup. Sebab, orang akan secara tulus menentukan pilihannya di bilik suara. Dia berpendapat, voting tertutup lebih baik dibanding dengan aklamasi. “Jauh lebih demokratis voting tertutup karena akan memilih dengan hati,” tegasnya.
Dia memandang, saat Munas PG nanti tidak hanya dua kubu yakni Jakarta dan Bali. Tapi, tegas dia, ada lagi kubu yang ingin munas dilakukan dengan voting tertutup dan mempertahankan kekuatan kapital. Karenanya, kata dia, semuanya kembali lagi kepada pemilik hak suara. “Kalau mau maju tinggalkan money politic dan masuk ke pola baru memilih dengan hati nurani,” katanya. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tidak Seluruh Honorer Lulus PPPK 2024, Sudah Diantisipasi, 3 Alasannya
- PWNU Jateng Sebut Pilkada Membuktikan Kedewasaan Politik Warga
- 5 Berita Terpopuler: Kenaikan Gaji Guru Honorer Bikin Penasaran, PNS dan PPPK Makin Makmur, Kontroversi Muncul
- Pererat Hubungan Antar-Negara, Perpustakaan Soekarno Garden Bakal Dibangun di Uzbekistan
- Polisi Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang, Keluarga Korban Lapor ke Polda Jateng
- Begini Nasib Aipda R, Polisi yang Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang