Kalau Anak Saya Sembuh, Kami Pulang ke Mana'
Laporan BUDDY SYAFWAN, Pariaman
Jumat, 02 Oktober 2009 – 09:40 WIB
Gempa yang mengguncang beberapa daerah di Sumatera Barat (Sumbar) Rabu sore lalu (30/9) menyisakan banyak kisah memilukan. Ada seorang ibu yang rela tubuhnya tergencet reruntuhan tembok hingga nyawanya tak tertolong demi menyelamatkan balitanya.
Luka di wajah balita 4 tahun itu masih dibasahi darah. Kedua matanya terlihat agak membiru, sedangkan kulitnya kuning. Wajah Ayu "nama balita itu" masih tampak pucat. Sesekali tangan kanannya bergerak-gerak, mengarah ke kakaknya yang sedang duduk di samping ranjang tempat balita itu dirawat di RSUD Pariaman.
Leni, 16, dengan sabar mengusap kening Ayu yang baru saja berhenti menangis karena merasakan sakit pada lukanya. Leni dan Ayu adalah kakak beradik yang kini menjadi piatu. Gempa yang datang tiba-tiba pada Rabu sore lalu telah merenggut nyawa ibu dan seorang saudara kandung mereka. "Adik saya meninggal bersama ibu. Saat ditemukan, ibu sedang memeluk adik," cerita Leni sedih. Adik Leni yang meninggal itu laki-laki berumur 2 tahun.
Leni adalah anak pertama pasangan Ramilis, 42, dan Umai, 38. Mereka tinggal di kampung Sungai Sariak. Leni menceritakan, saat musibah terjadi dia dan ayahnya sedang keluar. Di rumah hanya ada ibu dan dua adiknya. "Ada yang cerita, saat musibah terjadi, Ibu berusaha keras menyelamatkan adik-adik saya. Tapi, sayang, yang selamat hanya Ayu," ujarnya.
Gempa yang mengguncang beberapa daerah di Sumatera Barat (Sumbar) Rabu sore lalu (30/9) menyisakan banyak kisah memilukan. Ada seorang ibu
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408