Kalau Anak Saya Sembuh, Kami Pulang ke Mana'

Laporan BUDDY SYAFWAN, Pariaman

Kalau Anak Saya Sembuh, Kami Pulang ke Mana'
Kalau Anak Saya Sembuh, Kami Pulang ke Mana'
  Gempa yang mengguncang beberapa daerah di Sumatera Barat (Sumbar) Rabu sore lalu (30/9) menyisakan banyak kisah memilukan. Ada seorang ibu yang rela tubuhnya tergencet reruntuhan tembok hingga nyawanya tak tertolong demi menyelamatkan balitanya.

 

 

Luka di wajah balita 4 tahun itu masih dibasahi darah. Kedua matanya terlihat agak membiru, sedangkan kulitnya kuning. Wajah Ayu "nama balita itu" masih tampak pucat. Sesekali tangan kanannya bergerak-gerak, mengarah ke kakaknya yang sedang duduk di samping ranjang tempat balita itu dirawat di RSUD Pariaman.

 

Leni, 16, dengan sabar mengusap kening Ayu yang baru saja berhenti menangis karena merasakan sakit pada lukanya. Leni dan Ayu adalah kakak beradik yang kini menjadi piatu. Gempa yang datang tiba-tiba pada Rabu sore lalu telah merenggut nyawa ibu dan seorang saudara kandung mereka. "Adik saya meninggal bersama ibu. Saat ditemukan, ibu sedang memeluk adik," cerita Leni sedih. Adik Leni yang meninggal itu laki-laki berumur 2 tahun.

 

Leni adalah anak pertama pasangan Ramilis, 42, dan Umai, 38. Mereka tinggal di kampung Sungai Sariak. Leni menceritakan, saat musibah terjadi dia dan ayahnya sedang keluar. Di rumah hanya ada ibu dan dua adiknya. "Ada yang cerita, saat musibah terjadi, Ibu berusaha keras menyelamatkan adik-adik saya. Tapi, sayang, yang selamat hanya Ayu," ujarnya.

  Gempa yang mengguncang beberapa daerah di Sumatera Barat (Sumbar) Rabu sore lalu (30/9) menyisakan banyak kisah memilukan. Ada seorang ibu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News