Kalau Anak Saya Sembuh, Kami Pulang ke Mana'
Laporan BUDDY SYAFWAN, Pariaman
Jumat, 02 Oktober 2009 – 09:40 WIB
"Ketika menyelamatkan Ayu, Ibu tertimpa reruntuhan tembok," sambungnya, kali ini tak kuasa menahan tangis. Kedua pipinya basah dan Leni pun menghentikan cerita karena tak kuasa menahan tangisan.
Siang kemarin Leni menjaga sendirian adiknya. "Ayah pulang untuk memakamkan ibu dan adik. Saya disuruh menjaga adik di sini," katanya. Apa yang dialami Ayu dan Leni hanyalah sepenggal kisah sedih dari para korban gempa di tanah Minang.
Bocah korban lain yang dirawat di RSUD Pariaman adalah Ibrar. Siang kemarin bocah kelas 4 SD itu terlihat sedang duduk termenung di ruangan tempatnya dirawat. Dia dirawat di rumah sakit setelah kepalanya disambar seng. Akibatnya, sepuluh jahitan di kepalanya harus dia terima.
Erna, ibu Ibrar yang setia menunggui anaknya, terlihat murung. "Saya ingin anak saya segera sembuh. Tapi, kalau sembuh, kami pulang ke mana?" kata wanita paro baya itu sedih. "Rumah kami sudah hancur, rata dengan tanah. Sanak saudara dan tetangga pun begitu. Jadi, tak ada tempat lagi untuk menampung kami," imbuh Erna lirih.
Gempa yang mengguncang beberapa daerah di Sumatera Barat (Sumbar) Rabu sore lalu (30/9) menyisakan banyak kisah memilukan. Ada seorang ibu
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408