Kalau Indosat Tutup Apa Jalan di Kota Bekasi jadi Bagus?
jpnn.com - BEKASI - Anggota DPRD Kota Bekasi, Ronny Hermawan urun suara terkait polemik iklan layanan ’’Liburan ke Aussie lebih mudah dibanding ke Bekasi".
Politisi Demokrat ini menilai ramainya perbincangan masalah iklan milik PT Indosat itu sebenarnya tidak masuk dalam unsur penghinaan.
Dalam pernyataannya itu, dia mengaku tidak melakukan pembelaan kepada @IndosatMania.
Sebaliknya, dia mengklaim justru membela warga Bekasi yang seharusnya marah dengan kondisi pembangunan dan pelayanan publik di Bekasi yang masih compang-camping.
’’Warga pantas marah jika tidak dapat kamar setelah ngantre di RSUD. Marah karena tidak bisa masuk ke sekolah Negeri lantaran tidak dapat bangku, atau jatuh dari kendaraan karena jalan berlubang,” katanya, seperti diberitakan Radar Bekasi (grup JPNN).
Menurutnya, masyarakat tidak perlu mudah terprovokasi dan terpancing isu yang sedang berkembang ini. Dia mempertanyakan apa tujuan dari hujatan dan tuntutan yang ditujukan kepada pihak Indosat.
Apabila memang pada akhirnya PT Indosat tidak ada lagi di Kota Bekasi, selanjutnya apakah kebobrokan pembangunan dan pelayanan publik di Kota Bekasi dapat terselesaikan, atau akan berada pada titik yang sama tanpa adanya kemajuan.
’’Kalau Indosat tutup apakah jalan di Kota Bekasi jadi bagus semua? Sekolah Negeri bagus semua? Belum lagi masalah sampah dan PKL,” paparnya. Ini menanggapi aksi sejumlah massa kemarin yang mendesak kantor Indosat di Bekasi ditutup saja.
BEKASI - Anggota DPRD Kota Bekasi, Ronny Hermawan urun suara terkait polemik iklan layanan ’’Liburan ke Aussie lebih mudah dibanding
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS