Kalau Rugikan Indonesia, MoU Dengan Proton Wajib Ditolak

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI, Oesman Sapta Odang (OSO) mengatakan, penandatanganan MoU program mobil nasional dengan Proton Malaysia murni antarperusahaan.
"Kontrak tersebut, konteksnya business to business (b to b), bukan Pemerintah RI dengan Pemerintah Malaysia," kata Oesman usai menerima Menteri Infrastruktur dan Komunikasi Serawak Malaysia, Dato Seri Michael Manyin Anak Jawong, di Gedung Nusantara III, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu (11/2).
Oesman menambahkan, MoU tersebut belum bisa diimplementasikan karena harus dikaji dulu oleh pemerintah secara mendalam. Karena itu, prosesnya juga masih sangat panjang.
“Kalau hasil kajian pemerintah terhadap MoU tersebut nantinya menguntungkan Indonesia, baru masuk ke tahap berikutnya," ujar pimpinan MPR dari unsur DPD RI itu.
Senator dari Provinsi Kalimantan Barat itu mengajak semua komponen masyarakat mengawal semua proses yang akan berlangsung terhadap rencana kerjasama tersebut.
"Sebaiknya, semua pihak mengawal proses implementasi MoU tersebut. Kalau memang menguntungkan Indonesia, kenapa tidak? Sebaliknya kalau akan merugikan bangsa ini, dengan sendirinya tentu kita tolak," tegas Oesman. (fas/jpnn)
JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI, Oesman Sapta Odang (OSO) mengatakan, penandatanganan MoU program mobil nasional dengan Proton Malaysia murni antarperusahaan.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Upayakan Revitalisasi Pelabuhan Tanjung Emas untuk Tingkatkan Layanan Ekspor
- Bea Cukai Dorong Peningkatan Ekspor dari 2 Daerah Ini Lewat Sinergi Berbagai Instansi
- Siap Sukseskan Mudik Gratis Lebaran 2025, Pelindo Lakukan Berbagai Persiapan
- Serapan Gabah Tembus 300 Ribu Ton, Bulog Siap Hadapi Panen Raya 2025
- Indodana PayLater & Kimia Farma Sediakan Solusi Mudah Beli Produk Kesehatan
- Sahabat Senyum, Program Berbagi Kebahagiaan dari AEON Mall BSD City