'Kalau Saya Terus-terusan Nangis, gimana Nasib Anak Saya'
Alhasil, makin besar Balqis, kebiasaan tantrum tersebut mulai menghilang. Putrinya pun mulai terbiasa berjalan-jalan di mal.
Begitu pula halnya saat mengajari Balqis bersepeda. Ketika Balqis berusia 8 tahun, Prima mengajarinya bersepeda. Tidak jauh-jauh.
Hanya di sekitar rumah. Tahap awal mengajar tentu sangat susah. Sebab, Balqis tidak bisa melihat jalan yang akan dilalui.
Pelan-pelan Prima membimbingnya. Beberapa tanda disampaikan untuk diingat.
Misalnya, kalau sudah merasakan melewati gundukan, itu berarti tanda bahwa dia sudah akan keluar gang perumahan.
Sehingga dia harus putar balik untuk kembali ke rumah. Kini tanda-tanda tersebut diingat betul oleh Balqis. Termasuk tanda bahwa di tepi jalan perumahan itu terdapat selokan.
Balqis pun bisa bermain sepeda meski hanya di sekitar rumah dan di dalam gang perumahan.
Namun, tekanan di lingkungan luar masih sering menjadi cobaan berat baginya. Ketika di mal, tidak sedikit orang yang penasaran dengan kondisi fisik Balqis.
SETIAP orang tua, tentu tidak mudah untuk menerima kenyataan bahwa bayi yang baru terlahir ternyata tunanetra. Dibutuhkan proses tertentu hingga
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408