Pengamat: Kabinet Indonesia Maju Hasil Rekonsiliasi Semu
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno menilai tidak tepat kalau Kabinet Indonesia Maju disebut sebagai hasil rekonsiliasi.
Menurut Adi, kabinet ini bisa disebut hasil rekonsiliasi semu. Pasalnya, yang diajak hanya Partai Gerindra, sementara PKS, PAN dan Partai Demokrat, tidak.
Menurut dia, kalau takut oposisi protes tidak karuan, mengapa hanya Partai Gerindra yang diajak bergabung. "Seakan tukang protes (di Senayan) hanya Gerindra,” kata Adi dalam diskusi "Kabinet Bikin Kaget" di Jakarta, Sabtu (26/10).
Padahal, kata Adi, PKS, PAN, Partai Demokrat, juga kerap melakukan protes. Oleh karena itu, dia mempertanyakan mengapa ketiga partai tersebut tidak diajak bergabung dalam kabinet. "Kenapa tidak diajak sekalian, rekonsiliasi selesai," ujarnya.
Karena itu, kata dia, kalau kabinet atas nama rekonsiliasi, ini hanya rekonsiliasi setengah hati karena hanya untuk Prabowo Subianto dan Partai Gerindra.
“Tetapi untuk tidak partai lainnya. Kenapa rekonsiliasi semu, karena bukan hanya tiga partai tidak dapat sebagai oposisi. Banyak ormas, dan relawan tiba-tiba merasa tidak dilibatkan dalam proses penentuan kabinet,” paparnya.(boy/jpnn)
Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno menilai tidak tepat kalau Kabinet Indonesia Maju disebut sebagai hasil rekonsiliasi.
Redaktur & Reporter : Boy
- Pengamat Sebut Pilkada Jakarta 2024 Jadi Ajang Pertarungan Para King Maker, Siapa?
- Jaminan Kesehatan yang Diteken Jokowi Hanya untuk Menteri Periode 2019-2024
- Kehadiran Organisasi Masyarakat Sipil Penting Guna Menjaga Demokrasi
- Pengamat: Gerakan Anak Abah Coblos Tiga Paslon di Pilkada Jakarta Bentuk Kemarahan Tak Beralasan
- Banyak Capaian Prestasi, Khofifah-Emil Kokoh dengan Dukungan Masyarakat Jatim
- Prabowo Effect Berpotensi Bawa Gerindra Menangkan 4 Pilgub di Papua