Kaleidoskop 2022: Badai PHK hingga Resesi Global Jadi Ancaman Perekonomian
Resesi masih menjadi ancaman besar
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai resesi menjadi ancaman serius bagi ekonomi Indonesia.
Menurut Bhima, Indonesia masuk dalam negara dengan probabilitas terjadi resesi meskipun baru tiga persen, bahkan menurut data Bloomberg jauh lebih baik dibandingkan China, Jepang, dan Thailand.
"Perlu dicatat, tidak ada satupun negara yang aman dari resesi. Probabilitas terjadinya resesi masih ada meskipun sekarang angkanya kecil," ujar Bhima kepada JPNN.
Bhima menyebut tiga hal yang perlu diwaspadai terkait transmisi resesi global ke ekonomi domestik, yakni lewat sektor keuangan melalui pelemahan kurs hingga naiknya tingkat suku bunga secara agresif.
Kemudian, lewat perdagangan dimana kinerja perdagangan mengalami penurunan surplus akibat permintaan negara mitra dagang utama menurun.
Lebih lanjut, volatilias harga komoditas membuat inflasi di dalam negeri meningkat dan menciptakan krisis biaya hidup bagi kelompok rentan.
Dengan demikian, para ekonom sepakat mengimbau pemerintah Indonesia harus segera mengeluarkan paket kebijakan untuk mengantisipasi resesi ekonomi.
Sepanjang 2022, masih menjadi tahun yang penuh dengan teka-teki, terutama bagi kegiatan ekonomi dan bisnis.
- Mendes PDT Yandri Susanto Lihat Potensi Besar Desa Ada di Sini
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Tegas, YLKI Tolak Kenaikan PPN 12 Persen
- Literasi Keuangan dan Bisnis DPUP 2024 Cegah dari Pinjol Ilegal dan Judol
- Grant Thornton Indonesia Kupas Tuntas Strategi RI Hadapi Tantangan Ketidakpastian Ekonomi