Kali Ini SBY sedang Diuji

Kali Ini SBY sedang Diuji
Kali Ini SBY sedang Diuji
JAKARTA- Menyusul ditahannya Bibit dan Chandra oleh penyidik Bareskrim Mabes Polri dalam waktu 3 hari sejak Kamis pekan lalu, sebanyak 230 ribu orang mendukung KPK lewat jejaring sosial, facebook. Sebagai kepala negara, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono seharusnya peka dengan kejadian ini. Apakah tindakan bawahannya dalam hal ini kepolisian sudah benar. "Berarti ada something wrong dalam masyarakat kita," kata penasihat KPK Abdullah Hehamahua, Senin (2/11).

Meski SBY dipastikan tak lagi menjadi Presiden tahun 2014, lanjut Abdullah, setidaknya dengan kejadian ini, dia bisa berpikir panjang soal nasib kedepan Partai Demokrat yang mengusungnya. Namun jika SBY salah langkah, tegas Abdullah, akan berakibat pada Partai Demokrat setelah dia lengser. "Sama saja dengan kalau Soeharto tak ada Golkar, habis, Gus Dur tak ada PKB habis, Amien Rais tak ada PAN habis. Ya seperti itu, SBY tak ada Demokrat juga habis," kata Abdullah.

Sebaliknya, jika SBY mau Demokrat terus eksis, sekaranglah saatnya. Caranya dengan mendengar aspirasi masyarakat yang menginginkan pemberantasan terus dilakukan oleh KPK. Ini juga bentuk komitmen SBY yang pada Jumat pekan lalu sempat berujar bahwa jika ada pihak yang akan membubarkan KPK, dia berada di baris terdepan untuk melawannya. "Itu yang harus ditagih," sambungnya.

Diakhir wawancara, aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini meminta tim pencari bentukan SBY bisa bekerja optimal. Adnan Buyung Nasution serta 7 anggota lainnya harus mampu menunjukan pada publik bahwa mereka bekerja objektif, profesional, dan kredibel. Sebab inilah satu-satunya cara untuk menuntaskan permasalahan ini. (pra)

JAKARTA- Menyusul ditahannya Bibit dan Chandra oleh penyidik Bareskrim Mabes Polri dalam waktu 3 hari sejak Kamis pekan lalu, sebanyak 230 ribu orang


Redaktur & Reporter : Auri Jaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News