Kali Pertama, Perempuan di Lembar Mata Uang
Rabu, 28 Januari 2009 – 01:20 WIB
SEOUL – Kali pertama sepanjang sejarah Korea Selatan (Korsel), Bank of Korea bakal meluncurkan uang kertas bergambar perempuan. Potret Shin Saim-dang bakal menghiasi lembar mata uang baru pecahan KRW 50 ribu (sekitar Rp 398 ribu). Pengumuman tersebut sekaligus membatalkan rencana pemerintah menerbitkan pecahan baru KRW 100 ribu.
Bank of Korea menyatakan bahwa mata uang terbaru itu akan menjadi pecahan yang paling besar. ”Shin sengaja dipilih sebagai model perempuan pertama yang muncul dalam mata uang kertas Korea karena perannya yang signifikan sebagai ibu paling bijaksana,” ujar salah seorang pejabat Bank of Korea seperti dikutip Associated Press kemarin (27/1).
Tokoh perempuan yang hidup pada era Dinasti Joseon itu memang dikenal sebagai panutan para ibu. Konon, ibunda cendekia Konghucu Yulgok yang juga penulis kaligrafi itu sangat sabar. Dengan gayanya yang lembut, dia berhasil mendidik anak-anaknya menjadi tokoh bangsa. Salah satunya, Yulgok.
Rencananya, desain mata uang kertas dengan aplikasi teknologi antipemalsuan itu akan dipublikasikan bulan depan. ”Sirkulasi mata uang baru tersebut akan dimulai Mei atau Juni,” terang Bank of Korea dalam pernyataan tertulis, seperti dilansir Xinhua. Saat ini, pecahan mata uang kertas tertinggi yang beredar di pasaran bernilai KRW 10 ribu (sekitar Rp 79 ribu). Diikuti KRW 5.000 (sekitar Rp 39 ribu) dan KRW 1.000 (sekitar Rp 7.900). (hep)
SEOUL – Kali pertama sepanjang sejarah Korea Selatan (Korsel), Bank of Korea bakal meluncurkan uang kertas bergambar perempuan. Potret Shin
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29
- Prabowo Ingin Berguru dari China Cara Mengatasi Kemiskinan
- Inilah Misi Prabowo ke China, Ada soal Pemberantasan Kemiskinan