Kali Pertama, Tim Koki Indonesia Lolos ke Final Olimpiade Memasak Kelas Dunia di Perancis
Sempat Bingung Menu Berbahan Domba Skotlandia
Senin, 14 Februari 2011 – 07:37 WIB

BANGGA : Risky (kiri) dan Guruh Nugraha (tengah) saat laga final di Lyon, Prancis. Foto : Igna Ardiani /Jawa Pos
Guruh merasa beruntung. Sehari sebelum final Bocuse d?Or (25/1), dia sempat berlatih dengan bahan domba Skotlandia. Sebab, selama persiapan, Guruh dan Risky hanya berlatih dengan daging domba Australia. Domba Skotlandia memiliki tekstur yang lebih tebal dan lembut dibanding domba Australia. Tetapi, duo rekan tersebut berkeyakinan bahwa kedua bahan itu memiliki rasa yang cukup mirip. "Kami tidak bisa mendapatkan domba Skotlandia di Jakarta," kata Guruh. "Jadi, kami berlatih menggunakan domba Australia sebagai ganti."
Ternyata, dugaannya meleset jauh. Domba Australia yang mereka gunakan berukuran kecil. Sementara domba Skotlandia dua kali lipat besarnya. Bahan daging tersebut disajikan dalam potongan utuh, lengkap dengan jeroan di dalamnya. Guruh kaget juga begitu tahu ukuran yang sesungguhnya. "Jika tak kebetulan bertemu dengan suplier saat jalan-jalan, kami tak akan sempat tahu ukuran domba Skotlandia yang sesungguhnya, tak sempat berlatih, dan tidak tahu bagaimana cara mengolahnya," kata Guruh.
Pada final, setiap tim diberi waktu lima setengah jam untuk mengolah dua menu masakan tersebut. Batas waktu yang ketat membuat Guruh dan Risky harus berkolaborasi dan bekerja secara efisien di dapur. Daging domba itu mereka olah ala Mediterania, yang digulung dan dibungkus dengan lapisan pasta kemangi, kemudian ditutup dengan lapisan tipis renyah lemak domba. Di atasnya dilengkapi dengan sate lidah dan ginjal yang telah direbus bersama campuran rempah-rempah. "Kami butuh dua setengah jam hanya untuk mempersiapkan tusuk sate," kenang Guruh.
Untuk kali pertama Indonesia berhasil lolos memasuki babak final olimpiade memasak kelas dunia Bocuse d'Or World Culinary Competition di Lyon, Prancis.
BERITA TERKAIT
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara