Kalimat-Kalimat Awal Pleidoi Habib Rizieq, Langsung Menohok
jpnn.com, JAKARTA - Habib Rizieq Shihab (HRS) menyatakan kasus yang menjeratnya saat ini merupakan perkara politik, bukan kasus hukum.
Tokoh asal Petamburan itu juga menyebutkan dirinya merupakan korban dendam para oligarki penguasa.
Hal itu disampaikan Habib Rizieq saat membacakan pledoinya atas tuntutan jaksa kasus kerumunan Petamburan dan Megamendung di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis (20/5).
Rizieq mengatakan dirinya semakin yakin kasus yang didakwakan merupakan kasus politik, setelah mengikuti seluruh proses sejak dari penangkapan hingga persidangan.
"Setelah saya mengikuti proses hukum yang melelahkan, saya semakin percaya dan yakin bahwa ini adalah kasus politik," kata Rizieq.
Menurut Habib Rizieq, hal itu justru menjadikan hukum menjadi alat legalisasi dan justifikasi untuk memenuhi dendam politik oligarki.
Rizieq kemudian menyatakan akan memaparkan indikasi-indikasi bahwa apa yang dialaminya kekinian merupakan dendam politik.
"Sebelum saya buktikan dengan memaparkan berbagai indikasi yang menjadi petunjuk kasus yang saya hadapi lebih tepat disebut sebagai kasus politik ketimbang kasus hukum maka saya perlu menceritakan kembali latar belakang semua yang saya hadapi, sebelum dan saat setelah saya kembali dari Kota Suci Mekah," sambungnya.
Sidang hari ini dengan agenda pembacaan pleidoi Habib Rizieq Shihab, tunggu penjelasan detailnya.
- Pleidoi Dirut RBT dalam Kasus Korupsi Timah, Mengaku Hidupnya Sial
- Helena Lim Ceritakan Jadi Yatim Hingga Jualan Nasi & Keripik saat Bacakan Pleidoi
- Berdiri di Depan Massa Reuni Akbar PA 212, Habib Rizieq Menyampaikan Pesan, Lantang
- Sidang Replik Kasus Sumpah Palsu, Jaksa Minta Hakim Tolak Seluruh Pleidoi Terdakwa
- Dituntut 1,5 Tahun Penjara, Ike Farida Mengaku Tak Tahu Soal Sumpah Novum
- Sidang Pleidoi, Terdakwa Kusumayati Memberikan Pernyatan Berbeda dengan Fakta Sidang