Kalimat Profesor Jean-Pierre Changeux Ini Mungkin Membuat Para Perokok Tersenyum
jpnn.com, PARIS - Perdana Menteri Prancis Edouard Philippe mengatakan pemberlakuan karantina wilayah untuk menekan penyebaran virus corona COVID-19 telah menyelamatkan 62.000 jiwa dalam sebulan.
Namun, lanjutnya, mempertahankan kebijakan itu akan meningkatkan risiko terhadap terpuruknya ekonomi.
Berbicara di parlemen, Philippe mengatakan sudah waktunya untuk menjelaskan kepada warga Prancis bagaimana karantina wilayah secara bertahap akan diperlonggar.
Warga Prancis harus belajar bagaimana hidup dengan virus corona jenis baru itu dan melindungi diri mereka sendiri, katanya.
Sebelumnya, para ilmuwan Prancis sedang bersiap meluncurkan uji coba manusia untuk menguji hipotesis mereka bahwa nikotin dapat membantu tubuh memerangi infeksi COVID-19.
Uji coba ini akan melibatkan kelompok petugas kesehatan dan pasien yang menggunakan patch (lembaran) nikotin dan kelompok lain yang menggunakan patch plasebo.
Kemudian mereka akan diuji untuk melihat perbedaan dalam cara tubuh mereka merespons virus.
Uji coba ini merupakan tindak lanjut dari sebuah penelitian data kesehatan masyarakat Prancis, yang diterbitkan bulan lalu, yang tampaknya menunjukkan bahwa perokok memiliki kemungkinan 80% lebih rendah untuk terkena COVID-19 dibandingkan bukan perokok pada usia dan jenis kelamin yang sama.
Para ilmuwan Prancis menguji hipotesis mereka bahwa nikotin dapat membantu tubuh memerangi infeksi virus corona COVID-19.
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Stres di Tempat Kerja Picu Merokok? Kenali Gejalanya dan Alternatif Mengatasinya
- Rejo Ekspansi di Pasar Global, Hadir di World Tobacco Asia 2024
- Hasil Riset: Perokok Beralih ke Tembakau Alternatif Mengalami Peningkatan Kesehatan Gusi
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru