Kalimat Surya Paloh soal Koalisi Perubahan yang Terancam Ditinggal Demokrat, Jangan Kaget

Kalimat Surya Paloh soal Koalisi Perubahan yang Terancam Ditinggal Demokrat, Jangan Kaget
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh berikan keterangan kepada wartawan di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Kamis malam (31/8/2023). ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat

"Kemungkinan ke arah itu bisa saja terjadi, tapi saya pikir belum terformalkan sedemikian rupa. Jadi, kita tunggu perkembangan satu dua hari ini," tutur Paloh.

Namun, Paloh justru mengatakan dirinya belum secara resmi memberikan persetujuan soal pasangan Anies-Cak Imin sebagaimana disampaikan oleh Sekjen Partai Demokrat Teu?ku Riefky Harsya.

"Kalau persetujuan dalam arti mengangguk-angguk saja, kan, belum tuntas sepenuhnya ya," kata Paloh.

Sebelumnya, Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menyebut duet Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai pasangan capres cawapres 2024 telah mengkhianati Piagam Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

Pernyataan itu disampaikan Riefky setelah menjelaskan kronologi terbentuknya Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) hingga mengenai kesepakatan tentang cawapres pendamping Anies.

Riefky bahkan mengungkap bahwa Anies awalnya telah membuat keputusan memilih Ketum ?Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai pendampingnya jadi cawapres.

Namun pada Selasa (29/8) malam, di NasDem Tower, Jakarta, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menetapkan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Cak Imin sebagai bakal cawapres untuk Anies.

Sehari kemudian, Rabu (30/8), Anies disebut tidak menyampaikan secara langsung keputusan itu kepada pimpinan tertinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat sebagai parpol yang tergabung dalam KPP.

Ketum Partai NasDem Surya Paloh bilang begini soal nasib Koalisi Perubahan untuk Persatuan setelah Demokrat tuding ada pengkhianat di internal koalisi itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News