Kalimat Terakhir si Mahasiswi, Detik-detik Dihempas Banjir Air Terjun Dua Warna

Sementara itu, Uli Simanjuntak teman satu Kost Eka di RS Bhayangkara mengisahkan kejadian sebelum mereka berangkat menuju Air Terjun Dua Warna Sibolangit Deli Serdang.
Menurut Uli, pada Hari Jumat (13/5), dirinya sempat memberikan nasehat kepada Eka agar tidak ikut pergi bersama teman-temannya dari Kampus UMSU.
"Saya nasehati dia (Eka) untuk tidak ikut pergi. Tapi dia tetap ingin pergi. Bahkan dia mengajak saya untuk ikut pergi. Tapi, karena saya akan beribadah ke Gereja makanya saya tidak ikut," ucap Uli.
Namun, sambung Uli, Eka memberikan jawaban yang terkesan garing didengar atas nasehatnya. "Mati tinggal dikubur kak," ujar Eka ditirukan Uli.
Pada hari Minggu (15/3), lanjut Uli, sekitar pukul 05.00 WIB dirinya juga dibanguni oleh Eka untuk mengajaknya ikut pergi ke Sibolangit. Tapi, dirinya tidak terbangun dan ketika terbangun pintu kamar Eka sudah terkunci."Sekitar jam 05.00 WIB pagi saya dibanguni tapi saya tidak bisa ikut. Setelah saya bangun dan keluar kamar, saya lihat kamarnya sudah tutup," ujar Uli.
Uli mengenang Eka yang belakangan hari terakhir terus bersama dirinya. Uli juga merasakan ada hal yang gak enak dihatinya atas kepergian Eka menuju Taman Wisata Air Terjun Dua Warna.
"Perasaan saya sudah gak enak ketika tau dia mau pergi kemarin. Dia, pergi bersama temen satu kamarnya Siti Nuraida Mahasiswi UMSU. Tapi, Eka emank hobbi pergi jalan-jalan," kenang Uli yang tinggal satu kos bersama Eka di Jalan Glugur lorong VIII, Medan. (*/sam/jpnn)
EKA Rahmadani (20), mahasiswi Universitas Darma Wangsa Jurusan Ekonomi Akutansi Semester IV merupakan salah satu korban atas bencana alam tanah longsor
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara