Kalla: Belum Ada Opsi Turunkan Harga BBM
Sabtu, 25 Oktober 2008 – 10:32 WIB
Untuk BBM bersubsidi, Ani mengakui anggaran subsidinya makin turun. Namun menurut dia, harga yang berlaku saat ini juga belum mendekati harga pasar. Minyak tanah misalnya, saat ini harganya masih sekitar 40 persen dari harga pasar. ”Subsidi pasti turun sampai akhir tahun. Tapi harga kita di dalam negeri sama sekali belum menunjukkan suatu titik yang sama dengan harga keekonomian itu sendiri,” kata Ani. Dia menegaskan, pemerintah tidak akan memberikan harapan-harapan tidak realistis kepada masyarakat. Pemerintah terus melihat perkembangan dunia, APBN, daya beli masyarakat. ”Kalau responnya harian masyarakat juga akan bingung. UU APBN juga tidak memungkinkan kita bisa zig zag seperti itu,” ujarnya.
Baca Juga:
Di sisi lain, Ketua Komite Tetap Bidang Fiskal dan Moneter Kadin Indonesia Bambang Soesatyo mengatakan saat ini pelaku industri masih dilanda kecemasan. ”Turunnya permintaan di pasar global maupun dalam negeri yang memaksa penurunan kapasitas dan volume produksi, akan mendorong industri melakukan PHK,” kata Bambang.
Bambang mengatakan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dan alas kaki diperkirakan memangkas 10 persen dari total 2,5 juta pekerja. ”Langkah yang sama diduga akan ditempuh industri makanan dan baja, serta industri manufaktur lainnya,” kata Bambang. (tom/rdl/sof/yun)
JAKARTA – Desakan sejumlah pihak agar pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) tampaknya tidak dikabulkan pemerintah. Wakil Presiden
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pengembangan Bioethanol Harus dengan Harga Terjangkau Agar Banyak Peminat
- Harga Kripto Turun, Ini Analisis Pakar soal Penyebabnya
- Jaga Kelancaran Pasokan Energi Selama Nataru, PIS Siapkan 326 Armada Tanker
- Jalin Foundation Raih Dukungan Pendanaan Dana Hibah dari MSD
- SBM & BRI Berkolaborasi Dukung UMKM Fesyen Tingkatkan Skala Bisnis
- ASDP Hadirkan POCC, Solusi Inovatif untuk Operasional Pelabuhan yang Lebih Efisien