Kalla: Dulu Konvensi karena Ketua Umum Terbelit Hukum

Kalla: Dulu Konvensi karena Ketua Umum Terbelit Hukum
Kalla: Dulu Konvensi karena Ketua Umum Terbelit Hukum
Dalam kesempatan itu, Kalla menanggapi pernyataan salah seorang petinggi Partai Demokrat yang memprediksi Golkar hanya akan meraih 2,5 persen suara dalam pemilu nanti. "Jangan bermimpi Golkar hanya dapat 2,5 persen. Itu hanya mimpi buruk orang yang tidak tahu," ujarnya.

 

Kalla yakin, dalam pemilu nanti Golkar meraih minimal 25 persen suara. "Kalau sekarang disurvei nomor tiga dengan 16 (persen) suara, saya setuju. Tapi, dengan kerja keras, dukungan media, dan semangat para kader, saya yakin target 25 persen tercapai," tegasnya.

 

Kalla, tampaknya, sedikit membatasi pernyataan soal capres. Saat di Belgia, A. Supardi Adiwidjaya, salah seorang WNI yang ikut dalam pertemuan, meminta klarifikasi tentang pemberitaan media yang membuat kesan Kalla tidak sreg menjadi capres. Ada lima pertanyaan yang diajukan Supardi, termasuk tentang tokoh Golkar lain yang bermanuver politik seperti Sri Sultan, Surya Paloh, dan Fadel Muhammad. Saat itu Kalla juga lebih tegas soal manuver tokoh-tokoh Golkar daripada soal capres. (tom)

DEN HAAG- Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla akhirnya membongkar rahasia alasan dirinya tidak mau mengadakan konvensi untuk menentukan capres.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News