Kalla: Penyatuan Zona Waktu Ngawur
Senin, 04 Juni 2012 – 06:17 WIB
JAKARTA - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai rencana pemerintah menyatukan zona waktu sebagai langkah keliru. Ketua Umum Palang Merah Indonesia ini menilai penyatuan zona waktu akan mengorbankan 200 juta jiwa rakyat Indonesia untuk melayani kepentingan investor.
"Ini bisa menimbulkan kekacauan," tutur Kalla dalam diskusi kecil dengan sejumlah wartawan di kantornya di kawasan Cawang, Jakarta Timur, Selasa (29/5).
Penyatuan zona waktu mengikuti GMT + 8 atau sesuai Waktu Indonesia bagian Tengah saat ini akan membuat 193 juta jiwa penduduk di wilayah Indonesia bagian barat dan enam juta penduduk Indonesia bagian Timur mengubah pola hidup secara drastis.
Penduduk yang tinggal di sebelah barat Bali dan Samarinda harus beraktivitas lebih gelap dibandingkan sebelumnya. Pekerja di Jakarta yang tinggal di Bekasi harus berangkat satu jam lebih awal agar sampai di Jakarta pukul 07.00 WITA.
JAKARTA - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai rencana pemerintah menyatukan zona waktu sebagai langkah keliru. Ketua Umum Palang Merah Indonesia
BERITA TERKAIT
- Kasus Polisi Tembak Polisi, Ini Permintaan Walhi kepada Kapolri
- Prabowo Dinilai Berhasil Membawa Investasi Jumbo dan Gibran Sukses Jaga Stabilitas Politik di Tanah Air
- KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Tersangka, Ada Uang Rp15 M, Peras untuk Pilkada
- Mensos Gus Ipul Beri Bantuan Biaya Perbaikan Rumah Kepada Korban Longsor di Padang Lawas
- ASR Komitmen Bangun Penegakan Hukum Transparan & Adil di Sultra
- Hendri Satrio jadi Ketua IKA FIKOM Unpad