Kaltim Kandidat Kuat Ibu Kota Negara, Terbayang Sektor Jasa jadi PAD Menggiurkan

Menurutnya, membuka kawasan tersebut akan mengakibatkan bencana alam dan krisis bagi wilayah sekitarnya. Sebaiknya ibu kota negara bukan berlokasi di tahura.
“Sekarang di Kaltim ada 2,4 juta hektare lahan bekas konsesi tambang yang telah kembali ke negara. Itu lebih ideal. Buktikan bahwa logika reklamasi pascatambang benar-benar terjadi untuk perkantoran,” pungkasnya.
Diwartakan sebelumnya, Kaltim menjadi kandidat terkuat lokasi ibu kota negara yang baru. Lokasi di antara PPU dan Kukar. Pertanyaannya kemudian, apakah ibu kota pengganti Jakarta itu akan tetap memiliki tambang batu bara? Atau sebaliknya bebas dari penambangan yang kerap merusak lingkungan itu.
Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi mengatakan, jika Benua Etam diputuskan jadi ibu kota negara, bukan berarti provinsi ini bebas dari tambang batu bara. Namun, industri tambang akan dikurangi. Ada pembatasan penerbitan izin usaha pertambangan (IUP).
“Masak iya di rumah ada emas dibiarkan saja. Mau makan apa? Yang jelas pemanfaatannya tidak merusak lingkungan. Harus dijaga sebaik-baiknya,” ujar dia. (*/dq/rom/k16)
Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi memastikan, kaltim tak serta-merta melepas tambang batu bara, bila provinsi ini kelak menjadi ibu kota negara.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Anggaran Sudah Siap, Pengangkatan PPPK 2024 & CPNS Enggak Pakai Lama
- Brigjen Mukti Sebut Direktur Persiba Catur Adi Bandar Narkoba Kaltim
- Sertijab Gubernur Kaltim, Rudy: Dedikasi Pak Akmal Luar Biasa
- Akmal Malik Terus Mengupayakan Semua Guru Honorer di Kaltim jadi ASN
- Wapres Tinjau Proyek Terowongan Selili di Kaltim, Dorong Selesai Tepat Waktu
- Kunker ke Wilayah Utara, Pj Gubernur Kaltim Tinjau Bendungan Marangkayu