Kamar sempit, Rombongan Jatim di Sel Penjahat Zaman Belanda
Senin, 04 Februari 2013 – 10:01 WIB
Meski kamar tidak pengap, para koruptor harus terbiasa tidur di kamar minimalis. Ukurannya sempit. Hanya 1,6 x 2,5 meter. Di kamar itulah, 30 koruptor asal Jawa Timur yang diboyong pertengahan Januari lalu ditempatkan. Tepatnya di blok utara bawah.
Menurut sejarah, kamar kecil itu pada zaman Belanda diperuntukkan penjahat yang dipekerjakan. Bukan kamar para tahanan intelektual.
Di kamar seperti itulah para koruptor menghabiskan malam. Termasuk, koruptor dari daerah lain yang kamarnya di lantai bawah. Tidak hanya sempit, fasilitas juga terbatas. Hanya ada satu matras tipis warna hitam berlapis karet berukuran 1,2 x 1 meter. Bila tidak digunakan, matras disandarkan di tembok.
Saat dipakai dan dibentangkan, matras menempel pada bak air. Bak air yang ada juga mungil. Ukurannya sekitar 40 x 50 cm dengan kedalaman sekitar 30 cm. Di samping bak ada kloset jongkok. Colokan listrik tidak ada. Yang ada hanya saklar untuk menyalakan lampu. Itu pun letaknya di luar. "Tidak ada fasilitas lain," ungkap Pius.
SUASANA blok hunian Lapas Kelas I Sukamiskin begitu sepi pada malam hari. Jawa Pos yang pada suatu malam mengunjungi lapas yang kini menjadi rumah
BERITA TERKAIT
- AIA Health X Hadir Beri Perlindungan Optimal dengan Harga Terjangkau
- Pengemudi Taksi Ini Bantu Lansia Pulang ke Rumah, Andre: Pahlawan di Jalanan
- Pekan TV Fujian dan MNC Jalin Kerja Sama, Siap Perkenalkan Budaya Quanzhou di Tanah Air
- Jebolan Indonesian Idol Ini Bakal Sepanggung Lagi di Malam Puncak Ulang Tahun MNC Group
- Terima Aspirasi Aliansi Pejuang Seleksi CPNS 2024, Paul Finsen Mayor Berharap Prabowo Turun Tangan
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa