Kamar Tidur Presiden di Istana, Beda Bantal tapi Pernah Satu Tempat Tidur
jpnn.com - KAMAR presiden pertama RI, Soekarno di Istana Merdeka, tak tersentuh sejak ditinggalkan. Banyak kabar menyebut, tiga presiden pernah tidur di kamarnya, yaitu Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo alias Jokowi. Namun ternyata kabar itu tidak benar adanya.
Natalia Fatimah Laurens - Jakarta
Kamar presiden yang dijuluki The Founding Father itu kini telah berganti fungsi. Jadi memang bisa dipastikan, tak ada lagi presiden yang menggunakannya.
"Saat ini, kamar Bung Karno dipakai untuk menyimpan bendera Merah Putih Pusaka, bukan untuk kamar tidur lagi," ujar Kepala Biro Pengelolaan Istana, Wahyuni Saptatinah pada JPNN, beberapa waktu lalu.
Menurut Ade, sapaan Wahyuni, selama ini, Gus Dur, SBY dan Jokowi tidur di kamar lain.
"Setahu saya presiden lain tidur di belakang kamar itu. Pak Gus Dur, Pak SBY, dan Pak Jokowi juga, di belakang kamar Bung Karno itu," imbuh Ade.
Soal kamar tidur setiap presiden, Ade mengaku, isinya bisa saja berubah sesuai permintaan masing-masing kepala negara. Yang pasti, tidak ada yang memakai tempat tidur bekas Bung Karno. Setiap presiden, kata dia, kebanyakan mengganti dipan untuk tidur, tergantung kebutuhan.
"Tempat tidurnya Bung Karno sudah enggak dipakai. Zaman dulu kan tempat tidurnya yang besi pakai kelambu itu. Tempat tidur itu, setiap presiden bisa ganti bisa enggak. Dari Pak Harto ke Pak Habibie tetap. Yang diganti biasanya cuma bantal dan kasurnya. Tapi ada juga yang ganti tempat tidurnya juga," papar Ade.
KAMAR presiden pertama RI, Soekarno di Istana Merdeka, tak tersentuh sejak ditinggalkan. Banyak kabar menyebut, tiga presiden pernah tidur di kamarnya,
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408