Kamaruddin Mewawancarai Intelijen soal Kematian Brigadir J di Rumah Ferdy Sambo, Ternyata
jpnn.com, JAKARTA - Penasihat hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak membeberkan awal mula dirinya menganalisis kematian anggota Polri dengan nama lengkap Nofriansyah Yosua Hutabarat itu di rumah dinas Ferdy Sambo.
Brigadir J disebut tewas ditembak Bharada Richard Eliezer atau Bharada E dan eks Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat (8/7).
Kamaruddin sendiri menjadi bagian dari belasan saksi yang dihadirkan JPU untuk terdakwa Bharada E di PN Jakarta Selatan, Selasa (25/10).
Pengacara berdarah Batak itu mengaku mendapat kuasa dari pihak keluarga Brigadir J pada Rabu (13/7).
Kamaruddin pun meyakini kematian ajudan Ferdy Sambo akibat pembunuhan berencana.
"Sejak menerima kuasa pada t13 Juli, saya sudah yakin pembunuhan berencana," kata Kamaruddin di ruang sidang.
Kamaruddin mengeklaim ikut menginvestigasi kasus itu karena menilai informasi awal soal kematian Brigadir J janggal.
Kamaruddin Simanjuntak mengaku mewawancarai intelijen soal kematian Brigadir J di rumah Ferdy Sambo. Begini penjelasannya di ruang sidang.
- Herindra Ditunjuk Menjadi Kepala BIN, PKR: Dia Sangat Profesional dan Kompeten dalam Bidang Intelijen
- Kapolri Tunjuk Irjen Pol Andi Rian R Djajadi Sebagai Kapolda Sumsel
- Eksaminasi Kasus Vina & Eky: Reza Singgung Nasib Ferdy Sambo, Bandingkan dengan Iptu Rudiana
- Ada Ancaman Serangan Spyware, Apple Beri Peringatan pada Para Pengguna
- Alvin Lim Sebut Ferdy Sambo Tak Pernah Ditahan di Lapas Salemba, Kalapas Ungkap Fakta Ini
- Ketua DPD PDIP Sulteng Bantah Isu Intelijen Ikut Rapat Internal Partai