Kambing Dianggap Keramat, Makan Dagingnya bisa Bikin Celaka

Kebiasaan ini telah berlangsung turun temurun, sejak leluhur mereka. Konon, di zaman nenek moyang mereka, kambing merupakan hewan yang melindungi penduduk desa selama perang perebutan wilayah dengan suku lain.
Tak heran, kambing diperlakukan layaknya ‘dewa’ oleh penduduk pribumi dua desa yang berjumlah total 2.428 jiwa itu. Nama Desa Waci sendiri berasal dari bahasa lokal Wat Tin To Pakal yang artinya banyak rumput.
“Karena dulunya di desa ini banyak kambing yang kemudian melindungi leluhur kami dalam peperangan. Sementara Desa Petelei adalah anak desa dari Waci, sehingga warga Petelei berasal dari suku yang sama dengan kami,” jabar Darno.
Saking keramatnya kambing, di dekat wilayah dua desa tersebut terdapat sebuah gunung yang dinamai Gunung Kambing atau dalam bahasa setempat disebut Lolos Kabil. Lanskap itu pun turut dikeramatkan oleh warga Waci dan Petelei yang mayoritas beragama Islam tersebut. Warga kerap mendatangi gunung itu untuk berdoa.
“Apabila dirasa ada marabahaya di desa, warga biasanya ke sana untuk berdoa. Di Gunung Kambing juga kami tak bisa berperilaku sembarangan,” tutur Darno.
Lantaran tak terdapat kambing di Waci dan Petelei, penduduk biasanya menggunakan hewan rusa atau sapi untuk keperluan akikah anak ataupun kurban. Meski harganya jauh lebih mahal, mereka tak keberatan.
“Selama itu bisa menghindarkan kampung kami dari hal-hal yang tidak diinginkan, maka tidak mengapa,” tandas Darno.(far/kai)
DAGING kambing dikenal lezat. Apalagi jika disate. Namun bagi warga pribumi Waci dan Petelei, dua desa yang terletak di Kecamatan Maba Selatan, Kabupaten
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri