Kambing Semok
Oleh Dahlan Iskan
Selasa, 29 Oktober 2019 – 06:46 WIB
Tidak terlihat.
Tidak berani bertanya ke mana lima 'i' pergi.
Saya mencoba agak lama berdiri di depan restoran itu. Pura-pura lihat-lihat sekitar.
Tidak juga terlihat.
Saya masih punya alasan lain. Untuk bisa lebih lama lagi di situ --pura-pura melihat cara pegawai mengiris daging kambing. Di teras restoran itu.
Yang mengiris daging itu ternyata adiknyi.
Saya pura-pura hanya tertarik pada teknik mengirisnya. Namun akhirnya tertarik beneran. Baru saat itulah saya tahu: seperti itulah ternyata isi pantat kambing bahenol itu.
Di seluruh pantat itu ternyata tidak ada dagingnya. Pantat itu 100 persen terdiri dari lemak --lemak yang sangat padat mengeras.
Yang bukan Islam tidak ingin menggunakan kata yang sensitif itu --babi. Bagaimana kalau sesama pemakan babi ingin janjian ke rumah makan yang ada sajian babinya?
BERITA TERKAIT