Kamboja Siap Tampung Lebih Banyak Pengungsi Nauru
Abdallah Zalghana mengklaim pejabat imigrasi Australia telah berjanji kepadanya bahwa dia bisa membawa keluarganya ke Kamboja jika dia menerima tawaran untuk dimukimkan kembali di sana.
"Itulah satu-satunya alasan saya datang ke sini ke Kamboja, untuk bertemu dengan istri dan anak-anak saya," katanya kepada Four Corners.
"Mereka berjanji kepada saya, itu adalah sebuah janji resmi, bahwa dalam waktu tiga sampai empat bulan istri dan anak-anak saya akan bersama saya di Kamboja. Tapi ini sudah satu setengah tahun dan tidak ada yang terlaksana.
"Apa yang mereka janjikan pada saya ternyata semua bohong belaka."
Setelah Abdallah Zalghana tiba di Kamboja, dia mengklaim pejabat Australia mengubah janji mereka, mengatakan kepadanya bahwa dia harus terlebih dahulu membuktikan bahwa dia bisa mencari nafkah sebelum keluarganya diizinkan untuk datang.
Dia mengatakan dia menerima $10.000 atau sekitar Rp100 juta untuk memulai usaha dan dia membuka sebuah restoran kecil di Phnom Penh 11 bulan yang lalu.
Tetapi istri Abdallah Zalghana dan ketiga anak masih belum diizinkan untuk bergabung dengannya.
Photo: Abdullah Zalghana belum pernah bertemu isteri dan anak-anaknya selama 5 tahun. (ABC News: Louie Eroglu)
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat