Kamboja Siap Tampung Lebih Banyak Pengungsi Nauru
Sekarang sudah lima tahun sejak dia terakhir melihat anak dan isterinya.
"Saya melakukan semua yang mereka inginkan," katanya.
"Pemerintah Australia berjanji kepada saya bahwa mereka akan membawa keluarga saya, tetapi mereka tidak memenuhi janji mereka."
Abdallah Zalghana mengatakan usaha barunya akan bangkrut karena keluarganya tidak ada di sini untuk membantunya menjalankan restoran itu dan dia harus menyewa staf lokal.
Abdallah Zalghana mengatakan dia sudah memberitahu pejabat dari Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) bahwa ia berencana melakukan aksi mogok makan agar kasusnya mendapat perhatian.
"Saya katakan kepada mereka dua atau tiga minggu lalu bahwa jika tidak ada yang realistis terjadi untuk membawa keluarga saya ke sini saya akan mogok makan," ancam Abdallah Zalghana.
"Mengapa mereka tidak dapat mengerti bahwa saya harus bersatu kembali dengan istri dan anak-anak saya. Apa ini tentang Pemerintah Australia? Mereka tidak punya belas kasihan."
Seorang juru bicara dari kantor Imigrasi Peter Dutton mengatakan mereka tidak akan mengomentari kasus individu.
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat