Kamera Pengintai yang Ditanam di Mata
Kamis, 12 Maret 2009 – 14:13 WIB

Kamera Pengintai yang Ditanam di Mata
Perlengkapan khususnya itu akan terdiri dari kamera, alat untuk melihat organ tubuh manusia, sebuah batere, dan alat pemancar nirkabel. Memang menjadi tantangan tersendiri untuk memasukkan seluruh perlengkapan tersebut ke dalam saluran mata.
Untuk risetnya itu, Spencer dibantu seorang insinyur hebat, Steve Mann. Dia adalah salah satu pendiri kelompok riset komputer di Massachusetts Institute of Technology, di Cambridge. Kamera untuk riset tersebut disediakan oleh Santa Clara, OmniVision Inc., California, sebuah perusahaan yang khusus memperoduksi kamera mini yang digunakan di handphone, laptop, dan endoscope.
Zafer Zamboglu, manajer staf teknis produk OmniVision, mengatakan suksesnya riset kamera mata tersebut akan memacu pengembangan teknologi penglihatan bagi penderita tuna netra. "Kami percaya pada prospek bagus untuk pengembangan teknologi mata prosthetic," katanya.
Tim riset berharap kamera tersebut sudah bisa digunakan bulan depan. Dalam jumpa pers di Brussels kemarin, Spencer yang secara berkelakar menyebut dirinya "Eyeborg", mengatakan bahwa warna cokelat pucat di kamera yang ditaruh di matanya sama seperti aslinya. Ini akan memungkinkan dirinya merekam percakapan lebih alami daripada kamera biasa dengan ukuran besar. (cak/ttg)
BRUSSELS - Teknologi kamera mutakhir membantu seorang sutradara film yang salah satu indera penglihatannya rusak, untuk bekerja lebih baik. Rob Spence,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Perkuat Eksistensi, T-System Indonesia Bidik Sektor Pemerintahan Hingga Kesehatan
- Mark Zuckerberg Mengaku TikTok Sebagai Ancaman Serius Bagi Bisnis Meta
- Vivo V50 Versi Murah Meluncur di Indonesia, Sebegini Harganya
- WhatsApp Rilis Fitur Baru Untuk Paket Stiker
- Lewat Layanan Internet Gratis untuk Pendidikan, Telkomsat Wujudkan Pemerataan Digital
- Netflix Menguji Coba Fitur Pencarian Baru Berbasis OpenAI, Masih Terbatas di iOS