Kamhar: Politikus Hitam Dalangi Demo di Kediaman SBY
“Fitnah yang keji serta pelecehan terhadap umat Islam secara umum dan pelecehan terhadap lembaga MUI,” kata Kamhar.
Penyesatan ini, kata dia, merupakan bentuk pembodohan masyarakat, namun masyarakat juga tahu pasti bahwa sebagai mayoritas, umat Islam lah yang berkontribusi terbesar dalam membangun, menjaga dan merawat kebhinekaan.
“Pak SBY selama dua periode menjadi Presiden RI berhasil membuat bangunan kebhinekaan semakin kokoh dan harmonis. AHY sendiri lahir dan besar dalam lingkungan yang sangat menjunjung tinggi kebhinekaan, berlatar belakang sebagai TNI, anak SBY dan cucu dari Jenderal (Purn) Sarwo Edhie Wibowo yang memimpin penumpasan G 30 S PKI untuk memastikan Pancasila dengan sesanti Bhineka Tunggal Ika tetap menjadi landasan bangsa,” tegas Kamhar.
“Bahkan paman AHY ada yang beragama Katolik dan Istrinya sendiri dari suku Batak. Keluarga AHY adalah potret dan cerminan kebhinekaan yang sesungguhnya. Akan sangat jauh berbeda jika disandingkan dengan profil keluarga Ahok. Jadi isu kebhinekaan merupakan penyesatan untuk kepentingan politik Ahok yang justru nalar dan akal sehat kita menilai Ahok dan kroninya lah perusak kebhinekaan dan menjadi biang kegaduhan,” katanya lagi.
Menurutnya, kegaduhan ini diperparah lagi dengan tuduhan dan fitnah Ahok terhadap SBY dan KH. Ma'ruf Amin dipersidangan tentang penyadapan yang menimbulkan kemarahan umat. Hal tersebut semakin menegaskan Ahok sebagai "politikus hitam" yang gemar menghalalkan segala cara untuk mencapai kekuasaan sekaligus menuai kontroversi dari banyak pihak yang mengindikasikan Ahok mendapat keistimewaan dari penguasa dan penegak hukum.
“Tudingan ini membuat SBY memberikan respons yang menyadarkan publik akan adanya indikasi kuat penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power) serta pelanggaran terhadap hak-hak warga negara. Respons ini sekaligus sebagai pembelajaran bagi bangsa ini dalam pendewasaan demokrasi,” katanya.
Ia menyayangkan karena ditanggapi secara defensive dan negatif oleh para pendukung Ahok yang dibekingi penguasa dengan memanipulasi dan mendesain kegiatan Jambore Mahasiswa yang lagi-lagi diberi label "menjaga kebhinekaan" yang menghasilkan rekomendasi untuk melakukan aksi di kediaman pribadi Pak SBY. Sungguh sangat tidak bermoral dan melanggar azas. Undang-Undang tak bolehkan unjuk rasa di rumah pribadi.
Karena itu, Kamhar menegaskan Kader Muda Demokrat berpandangan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa dan pintar menghargai, utamanya para pendahulu dan senior-senior yang telah berjasa besar bagi bangsa dan negara.
Wakil Ketua Umum Kader Muda Demokrat (KMD), Kamhar Lakumani menyampaikan protes keras terkait peristiwa aksi yang dilakukan sekelompok orang di kediaman
- Hinca Demokrat: Kami Mendengar, Kasus Tom Lembong Sarat Balas Dendam Politik
- Peringati HKN 2024, Ibas Ajak Masyarakat Dukung dan Kawal Reformasi Kesehatan
- Eks Klien Curhat soal Survei Poltracking: Saya Rugi Besar, Data Ngaco Semua
- Kementrans Bakal Revitalisasi Kawasan Transmigrasi untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi 8%
- Status Tersangka Denny Indrayana di Kasus Payment Gateway Harus segera Dieksekusi
- Demokrat Minta Auditor BPK Diusut Terkait Jual Beli Opini WTP