‘Kami Bukan Bangsa Monyet’, Massa Papua Protes Insiden Jatim di Melbourne

Sepanjang aksi, massa mengibarkan bendera bintang kejora dan menggelar sejumlah poster, yang salah satunya bertuliskan 'Tolak militer!'.
Mereka menyebut aksi ini sebagai protes solidaritas.
ABC telah menghubungi kelompok unjuk rasa namun hingga berita ini diturunkan belum menerima tanggapan.
Menurut keterangan KJRI Melbourne, aksi ini adalah unjuk rasa kedua dalam pekan ini. Protes pertama digelar kelompok yang sama pada tanggal 20 Agustus lalu.
"Melbourne sendiri kan termasuk, sebagian besar dari 43 pencari suaka (asal Papua yang hijrah ke Australia tahun 2006) tinggalnya di Melbourne."
"Jadi boleh dibilang mereka cukup aktif untuk menyuarakan aksi-aksi yang berhubungan dengan Papua merdeka," jelas Albert Adi, Koordinator Fungsi Pendidikan Sosial dan Budaya di KJRI Melbourne kepada ABC (23/8/2019).
Menurut ketentuan yang berlaku di Australia, setiap orang berhak untuk melakukan aksi di sepanjang di area publik, termasuk di luar pagar KJRI yang merupakan jalur pejalan kaki.
"Tapi di sini itu diperlakukan sebagai area publik," sebut Albert.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia