KAMI Hanya Ingin Meluruskan Kiblat Bangsa, Tidak Berniat Jadi Partai Politik
jpnn.com, JAKARTA - Salah satu Deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Din Syamsuddin menyatakan jati diri kelompoknya adalah gerakan moral rakyat dari berbagai elemen dan komponen bangsa.
Menurutnya, gerakan moral itu berjuang bagi tegaknya kedaulatan ngara, terciptanya kesejahteraan rakyat, dan terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
"KAMI sebagai gerakan moral seluruh elemen dan komponen bangsa yang tiada lain tujuannya untuk meluruskan kiblat negara, meluruskan perjalanan bangsa sesuai cita-cita nasional yang termaktub pembukaan UUD 1945," kata Din dalam jumpa pers pra deklarasi KAMI yang disiarkan langsung via YouTube, Sabtu (15/8).
Din mengakui sebagai gerakan moral, KAMI yang akan dideklarasikan di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, juga berdimensi politik. Namun, ia menegaskan, KAMI bukan gerakan politik praktis.
"Walaupun KAMI nanti bergerak berdimensi politik adalah politik moral. Politik moral ini lebih tinggi dari politik praktis yang dalam bahasa agama Islam amar maruf nahi munkar," jelas Din.
Secara pribadi Din memastikan belum bahkan mungkin tidak akan pernah dibicarakan bahwa KAMI untuk bertransformasi menjadi organisasi, terlebih lagi jadi partai politik.
"Hemat saya secara pribadi dan seorang deklarator KAMI, mungkin tidak, dan tidak perlu dibicarakan. Apalagi jadi partai politik, itu belum dibicarakan, dan mungkin tidak dibicarakan," kata Din.
Menurut dia, aktualisasi dan artikulasi gerakan moral seperti KAMI ini dijamin UUD 1945, khususnya tentang kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat untuk melakukan pengawasan sosial lewat kritik dan koreksi.
KAMI merupakan sebuah gerakan moral, tidak pernah akan bertransformasi menjadi organisasi terstruktur maupun partai politik
- Jaksa Agung Diharapkan Tak Berafiliasi dengan Partai Politik
- Pembubaran Diskusi Merusak Demokrasi, Sahroni Puji Langkah Cepat Polisi Menangkap Pelaku
- Sekelompok Orang Bubarkan Diskusi, Din Syamsuddin: Refleksi dari Kejahatan Demokrasi
- Cerita Din Soal Sekelompok Orang Bubarkan Diskusi di Hotel Grand Kemang, Hmm...
- Polisi Sudah Tahu Pelaku yang Membubarkan Paksa Diskusi di Kemang
- Tolak Berkas Pencalonan Dico-Ali, KPU Kendal Dinilai Melanggar Aturan