‘Kami Minta Korban Ditukar Dengan Polisi yang Menembak’
Sebenarnya, kasus terjadi sejak Selasa (30/8) sekitar pukul 17.00 WIB. Saat itu, sejumlah anggota Reskrim Polsek Pontianak Timur menangkap Dede Syailendra. Dede diburu atas dasar laporan polisi (LP) pencurian sepeda motor bernomor 1144/IV/2016, dengan korban atas nama Andi Husin, purnawirawan Polri.
Usai menangkap Dede, petugas melakukan pengembangan terhadap Dayat yang didatangi di kediamannya. Saat digeledah, ditemukan senjata api rakitan dan sembilan amunisinya.
Ditemukan juga kerangka sepeda motor berserta onderdilnya dalam jumlah banyak.
Dayat kemudian dibawa menggunakan sepeda motor untuk diperiksa di Mapolsek. Ia diapit dua polisi. Dalam perjalanan, terjadi perlawanan. Dayat berontak hendak melarikan diri.
Salah satu polisi yang membawa Dayat melepaskan tembakan peringatan namun tak diindahkan. Akhirnya tembakan bersarang di paha kanan Dayat.
“Yang bersangkutan ada ditembak di kakinya, satu kali,” tutur Kapolda Kalbar, Irjen Pol Musyafak, Rabu (31/8) dini hari.
Setelah ditembak, Dayat terjatuh ke sungai di sekitar lokasi. Dayat cepat dievakuasi dan dibawa ke RS Anton Soedjarwo Polda Kalbar (Dokkes) untuk dilakukan tindakan medis.
Tapi nahas, nyawa Dayat tak tertolong. “Mungkin karena berenangnya kurang lihai dan pernapasannya kena air, makanya dia meninggal,” ujar Musyafak.
PONTIANAK – Pelataran Mapolsek Pontianak Timur membara setelah digeruduk 500-an warga Kampung Beting, Selasa (30/8). Warga turun ke jalan untuk
- Menjelang Pilkada 2024, Kapolres Banyuasin Sampaikan Pesan Kepada Masyarakat
- Kebakaran Melanda Gedung Tempat Pelelangan Ikan di Kendari Sultra
- Longsor di Karo, 9 Orang Meninggal Dunia, Satu Hilang
- Jalan Utama Penghubung Riau-Sumbar Macet Total, Ternyata Ini Penyebabnya
- Alhamdulillah, Warga Cikaret Kini Miliki Trafo PLN, Aliran Listrik Makin Stabil
- Jembatan Sungai Rokan Miring, Kendaraan Berat Dilarang Melintas