Kampanye Anti Tembakau Dipertanyakan
Jumat, 10 Desember 2010 – 14:53 WIB
"Di negara-negara yang sudah meratifikasi FCTC (pengendalian tembakau) saja, tidak semuanya mencantumkan gambar di bungkus rokok. Tapi saya dengar, dalam regulasi yang tengah digodok, itu akan dicantumkan," kata Moefti.
Baca Juga:
Ditambahkannya, pemerintah seharusnya memahami bahwa industri rokok dan tembakau (IHT) sebagai industri prioritas. Di sisi lain, roadmap di Kemenperin sendiri pun secara jelas menggambarkan posisi IHT hingga 2020. Pihaknya juga menghimbau, agar nasib buruh dan petani tembakau yang bakal tergusur bila industri rokok dimatikan, dapat diperhatikan.
"Yang kasihan buruh dan petani. Mereka rata-rata tidak mengenyam pendidikan. Mau bekerja apa nantinya?" pungkasnya. (esy/jpnn)
JAKARTA - Nasib buruh dan petani tembakau menjadi sorotan dalam diskusi Industri Rokok sebagai Produk Dalam Negeri, di kantor Kementerian Perindustrian
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Wamensos Lakukan Pertemuan dengan PB Semmi, Ternyata Ini yang Dibahas
- Senator Filep Wamafma Apresiasi Pemerintah untuk Prioritaskan Sektor Pendidikan
- Trending di Medsos, #SetaraBerkarya Picu Gelombang Dukungan untuk Penyandang Disabilitas
- Upah Minimum Naik 6,5 Persen, Bukti Presiden Prabowo Memperhatikan Kesejahteraan Buruh
- ITS & BKD Jatim Berkolaborasi, Siapkan AI untuk Tes CPNS
- Menteri Wihaji: Data Kekuatan Besar untuk Jalankan Program Kemendukbangga