Kampanye Antirokok tak Pikirkan Nasib Petani Tembakau
Kamis, 28 Juni 2012 – 18:16 WIB
"RPP tembakau akan merugikan para petani tembakau. Kalau RPP ini tetap dikeluarkan, banyak petani yang menganggur. Kalau mereka menganggur, siapa yang akan menghidupi para petani," kata anggota DPR dari Fraksi PKB Marwan Ja'far dalam diskusi "Ada Apa di Balik Kampanye Anti Rokok? Mengungkap Aliran Dana Kampanye Anti Rokok", di Jakarta, Kamis (28/6).
Menurut dia, tekanan dari kapitalis internasional tentang penggunaan tembakau dalam industri rokok dapat mengebiri negara berkembang seperti Indonesia, khususnya dalam memproduksi rokok kretek.
"Aturan internasional menghambat industri rokok dalam negeri. Rokok kretek atau penggunaan tembakau merupakan 'heritage' bangsa Indonesia," kata Ketua Fraksi PKB itu.
Dikatakan, industri rokok memberikan sumbangan cukup besar bagi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp62 triliun lebih pada 2011. "Kemungkinan pada 2012, sumbangan dari industri rokok bisa mencapai Rp70 Triliun. Kalau urusan soal tembakau, PKB akan 'fight' untuk mempertahankannya," ujarnya.
JAKARTA - Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jawa Tengah, Nurtantio Wisnu Brata sangat menyayangkan kampanye antirokok oleh sejumlah
BERITA TERKAIT
- Jenderal Polri Menjamin Penanganan Kasus Penembakan Siswa Semarang Transparan
- Katarina Minta Jaksa Segera Eksekusi Pelaku Pemalsuan Akta Setelah Kasasi Dikabulkan
- Pensiunan Notaris Diduga Dikriminalisasi dengan Sengketa Perdata yang Dipidanakan
- Kebakaran Melanda Rumah Padat Penduduk di Tanah Abang, Ini Dugaan Penyebabnya
- Tidak Seluruh Honorer Lulus PPPK 2024, Sudah Diantisipasi, 3 Alasannya
- PWNU Jateng Sebut Pilkada Membuktikan Kedewasaan Politik Warga