Kampanye Cinta Produk Indonesia Dianggap Omong Kosong

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IV DPR Firman Subagyo menilai kampanye Menteri Perdagangan Gita Wirjawan yang mengajak agar masyarakat lebih mencintai produk Indonesia hanyalah omongkosong. Sebab dia meyakini swasembada di Indonesia tidak akan terjadi tanpa ada perlindungan dan pemberdayaan terhadap masyarakat.

"Yang menarik dari saudara Menteri Perdagangan, coba cermati dan rubahlah kampanye yang kerap saya dengar di radio-radio. Yang bunyinya kalau kita cinta Indonesia cintailah produk-produk Indonesia. Itu hanya omong kosong saja. Karena sampai kapanpun (swasembada,red) itu tidak akan tercapai," papar Firman dalam talkshow bertajuk 'Lunglai Karena Kedelai' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (7/9).

Lebih lanjut, Firman juga miris jika melihat kondisi swasembada yang terjadi di Indonesia bila dibandingkan dengan pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam pidato kenegaraan yang dibacakan pada 16 Agustus lalu di DPR.

"Tentunya saya menyikapi hal ini, di mana ada point dalam pidato kenegaraan tentang swasembada yang dijadikan acuan di tahun depan. Saya juga menyikapi pidato nota keuangan Pak Presiden sore harinya. Di mana ada 7 kementerian yang dapat alokasi dana di atas 30 miliar. Itu antara pidato dengan kenyataan sangat berbeda. Buktinya produksi pangan kita tetap menurun," paparnya.

Dalam pidatonya SBY mengungkap ada tujuh kementerian dan lembaga yang akan mendapatkan alokasi anggaran di atas Rp 30 triliun dalam RAPBN tahun 2014. Dari tujuh kementerian yang paling banyak menerima kucuran dana adalah Kementerian Pertanian.

"Kementerian Pertanian Rp 83,4 triliun, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Rp 82,7 triliun, Kementerian Pekerjaan Umum Rp74,9 triliun, Kementerian Agama Rp 49,6 triliun, Kementerian Kesehatan Rp 44,9 triliun, Kepolisian Negara Republik Indonesia Rp 41,5 triliun dan Kementerian Perhubungan Rp 39,2 triliun," ujar SBY membacakan laporan RAPBN 2014 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8).

Dari tujuh kementerian itu, SBY mengkalim semua perbaikan akan dilakukan dalam masing-masing sektor. (chi/jpnn)