Kampanye dengan Inovasi, PDIP Jamin Tak Ganggu Privasi

jpnn.com - SUKOHARJO - PDI Perjuangan berupaya menjaring pemilih melalui 'serangan udara' agar bisa memenangi pemilu legislatif (pileg) dan pemilu presiden (pilpres).
Dengan menggunakan pesan broadcast dari berbagai operator telpon seluler, partai pimpinan Megawati itu mengajak publik memilih PDIP agar kelak Joko Widodo alias Jokowi terpilih sebagai presiden.
Wakil Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan, pesan broadcast itu merupakan bagian dari kampanye inovatif partainya dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi.
Menurutnya, dengan pesan broadcast itu PDIP hendak membangun komunikasi langsung dengan para pengguna telepon seluler dalam segmen umur tertentu di beberapa kota di Indonesia.
"Pengguna telepon seluler yang menerima broadcast SMS sama sekali tidak dikenai biaya atau pemotongan pulsa. PDI Perjuangan bekerjasama secara resmi dengan beberapa operator telekomunikasi," ujarnya di sela-sela kampanye terakhir PDIP di Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (5/4).
Meski demikian, katanya, PDIP dalam kampanye melalui pesan broadcast itu tetap mengikuti aturan dari Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) guna melindungi privasi pengguna telpon seluler.
Sebab, penerima pesan yang merasa terganggu pesan broadcast dari PDIP itu dimungkinkan untuk menyatakan tidak bersedia menerima lagi dengan pesan-pesan sejenis dengan mengirimkan pesan balik ke operator secara gratis.
"Dengan menggunakan model kampanye yang inovatif seperti ini, PDI Perjuangan berharap untuk bisa semakin mendekatkan diri dan berkomunikasi langsung dengan rakyat melalui media-media interaksi yang digunakan juga oleh rakyat dalam kehidupan mereka sehari-hari," pungkasnya. (ara/jpnn)
SUKOHARJO - PDI Perjuangan berupaya menjaring pemilih melalui 'serangan udara' agar bisa memenangi pemilu legislatif (pileg) dan pemilu presiden
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Meiline Tenardi: Cap Go Meh 2025 Menghidupkan Nilai Budaya & Harmoni Keberagaman
- Ormas Islam Desak Pemerintah Mengkaji Rangkap Jabatan Profesor Nasaruddin Jadi Menag dan Imam Besar Istiqlal
- Hari Kelima Ikuti Retret, Ahmad Luthfi Tekankan Pentingnya Kebersamaan dalam Membangun Daerah
- KPK Panggil Ketum PP Japto dan Ahmad Ali sebagai Saksi Kasus TPPU Rita Widyasari
- Banyak Penyelenggara MICE Batalkan Acara di JCC, Ini Alasannya
- Petrokimia Gresik Pertahankan Proper Emas Kementerian Lingkungan Hidup Selama 4 Tahun