Kampanye di Denpasar, Wiranto Bercerita soal Menyamar

jpnn.com - DENPASAR - Ketua Umum Partai Hanura Wiranto hari ini (27/3) berkampanye di GOR Kompyang Sujana, Denpasar, Bali. Dalam kampanye itu, Wiranto meminta caleg DPRD maupun DPR dari Hanura di Bali naik ke panggung guna mengucapkan ikrar untuk tetap amanah jika kelak terpilih menjadi wakil rakyat.

Di antara ikrar yang diucapkan itu adalah kesediaan dipecat andai nanti korupsi. "Seandainya terpilih, berkhidmat dan diberikan mandat oleh rakyat untuk memperjuangkan hak politik dan nasibnya, tapi ternyata khilaf, alpa dan korupsi apakah siap diturunkan?" tantang Wiranto yang ditimpali jawaban ‘siap’ oleh caleg Hanura yang di atas panggung.

Wiranto juga menanyakan kesiapan kader-kadernya membela kepentingan rakyat dan bukan kepentingan pribadi maupun kelompok. "Sudah siapkah saudara untuk menjadi abdi masyarakat dan rakyat?" tanya Wiranto yang lagi-lagi dijawab dengan kata ‘siap’ secara kompak.

Wiranto pun menegaskan, dirinya menjadi calon presiden bukan karena mengejar kekuasaan atau menumpuk kekayaan. Mantan Panglima ABRI itu menegaskan, menjadi presiden berarti melayani rakyat.

Karenanya Wiranto mengaku beberapa kali menyamar sebagai tukang becak, pedagang asongan, kuli pasar maupun orang cacat. "Saya ingin merasakan sulitnya masyarakat mencari uang, sulitnya penderitaan rakyat. Kalau pemimpin telah memahami apa yang diderita rakyat, pasti hati nuraninya akan terketuk. Itu yang saya ajarkan kepada kader Hanura," kata dia.

Untuk itu Wiranto mengingatkan bahwa Hanura tidak mau main-main dalam mencapai kursi kekuasaan agar bisa mensejahterakan rakyat dan menjadikan Indonesia sebagai negara yang disegani oleh negara lain. Namun, katanya, Hanura butuh dukungan besar di pemilu legislatif dan pemilu presiden nanti agar bisa berkuasa.

"Saya tunggu kabar keberhasilan Hanura yang gilang gemilang pada 9 April nanti," kata mantan Menteri Pertahanan itu.(boy/jpnn)